Maaf, Urat Malu Saya Sudah Putus Tuh....

Pagi ini saya dapat email yang sudah lama saya tunggu...ada seorang Mahasiswa dari Kampus Selimut Jepang yang sharingnya sudah lama saya tunggu-tunggu, dan saya sudah seminggu memancing beliau untuk cerita tentang kisah suksesnya...dan ternyata ada saja jalannya...oleh seorang reseller beliau dapat kabar bahwa beliau saya daulat untuk sharing cerita suksesnya..dan alhamdulillah Pak Faiz yang saat ini sudah menjadi salah seorang top di perusahannya mau berbagi cerita kepada anda, pembaca blog saya dan juga Mahasiswa2 Kampus Selimut Jepang..

Pak Faiz ini adalah contoh mahasiswa di kampus kami yang kalau dalam cerita "Lomba Kodok Panjat Menara" adalah contoh kodok tuli yang menjadi pemenang. Apakah ada yang belum denger ceritanya..? singkatnya begini :

[Di negeri kodok ada lomba menaiki menara tinggi. Dari 100 kodok yang berlomba hanya 1 yang berhasil. 99 kodok hanya mampu naik beberapa tingkat saja setelah itu terjatuh. Ketika perlombaan berlangsung banyak sekali teriakan dari penonton yang mengejek, mencibir, mencela dan beberapa komentar negatif bahwa mana mungkin bisa mencapai menara yang tinggi tersebut. Tetapi ada satu kodok yang berhasil ke puncak menara, dan ketika dia ditanya kenapa bisa mencapai puncak. Sang Juara Kodok menjawab bahwa yang sangat membantu saya mencapai semua itu karena saya TULI, sehingga saya tidak mendengar suara-suara lain selain suara hati bahwa ia harus mencapai puncak itu. Suara hati itu lah yang terus memompa semangat untuk menuju puncak meraih sukses]

Banyaknya penonton yang mengejek, mencibir, mencela ini bener2 kadang membuat beberapa temen mahasiswa kampus kami yang mati suri sebelum bergerak, dan ada yang baru masuk saja sudah lemes banget....
1.Nanti kalau enggak laku gimana, uang saya mandeg...
2.Masak ditempat panas jualan selimut...
3.Saya menyerah Pak...saya sudah coba berbagai jalan dan barang anda kayaknya gak cocok untuk pasaran di Indonesia..
4.Ini beneran kan pak..nanti kalau saya transfer ternyata barang tidak dikirim gimana..?
5.Ditempat saya selimut seperti ini dijual dibawah harga beli saya ke Bapak..gimana saya bisa jual...
6.Apakah ini MLM pak..? saya sudah trauma dengan sistem penjuala seperti ini..
....dll..buanyak sekali...

Nha pak Faiz ini termasuk orang yang TUTUP TELINGA dengan semua itu...
Apa sih resikonya...? Lha wong anda nabung 1 juta saja berani dan enggak ada ilmu apa2 yang di dapatkan dari nabung sejuta, kecuali anda dapat ilmu investasi yang menghasilkan 2-3ribu sebulan...kalau diinvestasikan ke selimut maka ini akan memacu anda untuk terus bergerak kian kemari...seperti Pak Faiz ini..dan kalau selimut enggak laku balikin semua karena saya garansi 30 hari...paling2 anda akan rugi ongkos kirim, capek, malu dsb...dan itu tidak seberapa dibanding ilmu yang sudah anda dapat dari para dosen2 top di kampus kami...
Siapa Dosen2nya...? Mereka adalah para CUSTOMER ANDA...!


Kisah sukses beliau sering saya amati dari cerita2 Istri saya, yang terus memantau sharing2 Pak Faiz ini...
Setiap berjumpa dengan orang, entah itu kawan,saudara,temen sekantor, atasan, klien kenalan2 di kendaraan, kenalan sebangku di pesawat dll...dia selalu cerita mengenai SELIMUT., ternyata dengan cara yang simple seperti ini saja, untuk menangguk untung 500 ribu sampai 1 juta sehari bukanlah hal yang mustahil..!

Bahkan saya denger saking semangatnya Pak Faiz bisnis selimut, sampai2 dalam satu perjalanan ke kalimantan, karena sibuk ngurusin selimut setelah terbang di pesawat baru sadar kalau laptopnya ketinggalan..! hehehe...

So kepada temen2 yang sedang bisnis apa saja...ceritakan komoditi anda kepada siapa saja...setiap ada kesempatan ceritakan Bisnis MANET anda ke temen kenalan baru di angkot, ceritakan MAHKOTA DEWA anda, ceritakan AS400 anda, ceritakan POETY anda, KINANTI, PERMATA, BATIK ,SELIMUT JEPANG, MUG, TAS dll.....dan untuk bercerita seperti ini anda tidak ada kurang satupun kok..paling malu..tapi setelah itu sifat malu dan ragu anda ilang maka anda akan dapatkan bahwa ternyata kita seperti terlahir sebagau manusia baru yang terbebas dari malu...kalau kata pak TDW urat malunya sudah putus...!

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada anda Pak Faiz..dan Insya Allah cerita2, strategi2 dan semangat anda ini akan membuat rekan2 TDA dan mahasiswa2 kampus selimut jepang makin semangat

Dengarkan kisah Pak Faiz ini ya... semoga anda terinspirasi dengan ceritanya..

Salam Hangat...
===========================

CERITA PAK FAIZ
Maaf, Urat Malu Saya Sudah Putus Tuh....

Hari ini (senin, 24/03/08) saya di kasih tau oleh salah seorang agen kami, bhw nama saya disebut2 di blog-nya Pak Hadi. Jadi kaget pak, karena terus-terang beberapa minggu terakhir kami tidak sempat membaca blog teman2 TDA lagi, termasuk blog Bapak (waduh, jadi malu ketahuan gak ngikutin perkembangan ....).

Paling2 tiap hari cuma cek email aja.
Tiap hari yg dipikir gimana caranya bisa jualan selimut ajaib Bapak itu, biar bisa (minimal) mempertahankan omset dan syukur2 bisa mencapai target.
Makanya begitu dengar kabar tsb, saya langsung cari artikel yg dimaksud.
Karena Bapak sudah meminta (secara tidak langsung) agar saya mau sharing pengalaman, yah ... saya mesti wajib melakukannya (meskipun apa yg saya capai masih jauuuuuh dr yg sudah dicapai rekan2 siswa bisnis Bapak yg lain).

Awalnya saya sempat ragu, apakah saya bisa melakukannya ? Karena selama ini saya tidak punya pengalaman bisnis retail, door-to-door. Istripun sempat tidak setuju. Tp dg niat belajar, saya beranikan diri memesan beberapa selimut dan sajadah, total order masih dibawah 1 juta.

Hari jumat tgl 07/02/08 pesanan datang (pas hr libur nasional), sekitar jam 10. Begitug saya buka dan ...hwaduh, selimutnya haluuus sekaleee. Jadi pede mau jualan (karena mutu memang bener2 bagus).

Jam 12 lsg saya bawa keliling ke sodara dan teman. Laku 2, tapi tidak langsung saya berikan, saya bilang nanti saya orderkan dulu, karena ini barang cuma 1 masing2 tipe, mau dipakai untuk contoh.

Besoknya saya bawa pulang ke Jember (kota asal saya), tawarin sodara juga, sekalian nawarin jadi agen/reseller. Pulang dari sana, barang habis malahan ada orderan lagi.

Week end berikutnya saya bw muter lagi ke sodara & teman2 yg lain, habis lagi. Begitu saya lakukan terus menerus. Setiap ketemu orang langsung saya tawarin produk ini. Bahkan saat saya ada keperluan ke Kalimantan, saya bawa karung isi selimut kira2 12 bh. Di pesawatpun saya tawarin orang di sebelah utk jadi agen. Alhamdulillah, pulang dari sana habis, dan ada order lagi. Alhamdulillah .......

Bulan berikutnya / Maret 2008 kami tambah semangat. Selain karena barangnya ajaib (baru di-order dan blm sampai Surabaya, kok sudah laku), istri saya sekarang ikut semangat.

Awalnya Istri saya tidak setuju, bahkan saat ikut saya nawarin produk dia cuma diam saja, cuma ngeliatin. Sekarang sudah bisa aktif ngomong. Saat ini kami sudah bagi-bagi tugas. Saya bagian cari agen, istri saya yg mengurusi stok, keuangan dan jual eceran.

Kalau pada awalnya kami melakukan re-order jika barang sudah habis (kira2 1 minggu sekali), saat ini rata-rata pengiriman sudah mencapai 3 kali seminggu. Alhamdulillah.....

Pelajaran yg saya petik dari aktifitas di "Kampus Selimut" ini adalah :'

  1. Selalu semangat/antusias. Kata orang, semangat itu menular. Saya pikir ini adalah kunci utamanya.
  2. Kuasai segala hal mengenai produk, baik itu spesifkasi/keunggulan, market, dll
  3. Santai tapi serius. Meskipun diawali dg niat coba-coba, tapi kami melakukannya dg serius. Setiap ada waktu luang kami memanfaatkannya se-produktif mungkin. Bahkan kami sampai mengubah rencana liburan panjang minggu lalu. Semula kami berencana mau liburan ke Bali, tetapi setelah "di-tantang" oleh Pak Hadi untuk segera mencapai level distributor, kami putuskan liburan cukup di Sby & sekitarnya saja, sambil memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk menambah jaringan agen. Alhamdulillah ... selama 4 hari libur, bisa mendapat keuntungan eceran sampai 1 juta dan menambah 3 agen baru lagi.
  4. Totalitas. Meskipun saat ini saya masih ber-predikat TDB, tetapi saat saya menjalankan bisnis selimut ini saya "melepaskan" segala atribut TDB. Berpikir dan bertindak sebagai seorang TDA (meskipun baru dlm taraf belajar). Ini kunci pentingnya.Tidak usah malu. Bahkan dalam suatu kesempatan, saat saya berkunjung ke rumah saudara, beliau sempat guyonan dg mengatakan "Tanah Abang....Tanah Abang" saat saya menggelar selimut2 yg saya bawa. Hwaduh....susah melukiskan perasaan saya saat itu, antara jengkel, malu, tetapi juga semakin semangat karena saya berpikir "Kalo sudah telanjur basah begini, harus bisa dapat order !". Alhamdulillah ... beliau ambil 2 selimut (osaka super 1 ply), bisa dpt untung 400-an ribu. Ada beberapa rekan yg sempat bertanya "Pak, apa gak malu jualan selimut ? ". Saya langsung jawab saja "Maaf, urat malu saya sudah putus tuh"...Hahaha....
  5. Selalu berpikir positif dan kreatif. Setiap menghadapi kendala, kami berusaha untuk selalu melihatnya dari sisi positif. Hal ini justru membuat kami melihat hal2 yg sebelumnya kendala berubah menjadi peluang. Contoh : Banyak rekan2 kami yg minta agar pembayaran selimutnya bisa dicicil/kredit. Awalnya kami melihatnya sebagai kendala. Namun kami menemukan solusi masalah ini, yaitu dengan mengajak kerjasama rekan2 lain yg punya uang utk ber-mitra sebagai "lembaga pembiayaan". Kami menyediakan barang, dan mereka yg menyediakan pembiayaan utk end-user. Sama2 untung kan.

Semoga pengalaman kami ini bisa bermanfaat bagi rekan2 siswa yg lain.
Wassalam,
Faiz

Tidak ada komentar: