Jadilah Penduduk Dunia

Pagi ini ada email menarik di Inbox saya dari Sahabat saya, mas Uji.
Hallo Mas uji, mohon maaf email anda kami pajang disini agar sahabat2 lain yang sering mengirim email ke saya mendapat jawaban yang sama..

==================

Assalamu'alaikum.
Pak Hadi, Pertama saya ucapkan terima kasih karena saya sudah diperkenankan menjadi bagian dari bisnis selimut jepang yang luar biasa ini.

Saya sudah order produk2 selimut Jepang dan sudah dikirim hari ini. Sebenarnya saya masih belum tau bagaimana akan menjual produk2 tersebut.

Yang sudah saya dan istri saya lakukan adalah menjual kepada rekan-rekan dan tetangga-tetangga kami. Alhamdulillah sudah begitu barang datang sudah ada yang beli dan temen kantor juga ada yang sudah pesan.

Akan tetapi, ke depannya pasti kami harus mencari cara-cara lain untuk bisa memasarkan produk tersebut, karena teman dan tetangga kami kan terbatas. Untuk itulah, kami mohon petunjuk, saran, ataupun sharing pengalaman dari Pak/Mas Hadi bagaimana untuk memperluas area pemasaran produk tersebut.

Perlu Bapak ketahui, ini adalah bisnis pertama saya. Selama ini saya hanya berangan-angan untuk mempunyai bisnis sendiri. Baru kali ini saya memberanikan diri untuk melakukan ACTION memulai bisnis yang nyata.

Saya mohon do'a dan dorongan motivasinya agar saya bisa menjalankan bisnis ini dengan baik.
Terima kasih

Uji Hartono
uhartz2008@gmail.com

Jawab :
Waalaikum salam..
Mas Uji, selamat ya, pertama kali bisnis, pertama kali jualan dan langsung laku, adalah saat2 yang paling membahagiakan hehehe...

Biasanya kita-kita yang pemula ini semangat sekali pada awal-awal bisnis, apalagi mengetahui saudara,tetangga, temen kantor dan siapa saja yang kita tawari mau membeli produk kita. Setelah mereka2 itu membeli semua, kita ngapain lagi...?

Ini adalah kisah klasik saya juga ketika bisnis masih menjadi sambilan dahulu. Jawabannya adalah ANDA JANGAN MEMBUAT PAGAR UNTUK DIRI ANDA SENDIRI.

Dunia ini sangat luas, anda bisa berjualan ke kecamatan lain, kabupaten lain, propinsi lain atau bahkan negara-negara lain..!

Bagaimana caranya..? Saat ini yang seperti ini adalah hal yang sangat mudah kalau anda mau belajat mencari ilmunya. Mulailah dari mendata ulang dimana saudara-saudara anda tinggal..? jangan2 saudara anda ada yang di Brunei, bisa jadi ada keluarga temen anda yang di Malaysia, singapura, Saudi dsb....

Kita bukan hanya penduduk dari kelurahan kita saja, tapi kita adalah salah satu penduduk dunia...dan saat ini tidak ada ujung dunia yang tidak bisa anda kontak dalam waktu 5 menit..! Jangan lupa, lakukan ini semuanya dengan HAPPY dan FUN karena ini adalah petualangan yang menyenangkan...ya...bisnis adalah petualangan yang menyenangkan...

Semoga ini menjadi Inspirasi bagi temen2 yang lain juga....

Selamat Berpetualang di Bisnis Anda..!

Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com/
http://www.hadikuntoro.blogspot.com/

Haji Alay dan Abdurrachman Bin Auf Trade Centre (ATC)-III

Baca Tulisan Sebelumnya :
Haji Alay dan Abdurrachman Bin Auf Trade Centre (ATC)-II

Sosok Abdurrahman Bin 'Auf yang tadinya Konglomerat di Mekah, terus sama sekali tidak punya harta karena semuanya ditinggalkan ketika beliau Hijrah ke Madinah, dan akhirnya berkat kerja kerasnya akhirnya beliau merangkak dari nol hingga menjadi Konglomerat lagi di Madinah bener2 menginspirasi Pak Haji.

Beliau sering mengulang-ulang kisah ini, di sebagaian besar pertemuan dgn saya, seakan-akan beliau ingin bener-bener membenamkan ini sebagai mindset kami.

"Pak Haji, memproduksi barang terlebih dulu dan baru menjual apa jualan dulu baru nanti memproduksi barang..?" tanya sayapada suatu sessi pertemuan.

"Kuasai pasar terlebih dahulu, dan otomatis kamu akan berproses dengan sendirinya menguasai hulunya" kata beliau dan dia menambahkan lagi,
"Berjuanglah untuk menguasai pasar, dan kalau tidak bisa maka buatlah pasar sendiri"

"Di Bandung, pasar-pasar berupa mall-mall mewah yang sudah besar dan hidup sedemikian banyak, dan itu ternyaa lagi-lagi hanya dimiliki oleh konglomerat-konglomerat yang juga menguasai pasar di Jakarta. Kalau kalian masuk kesana, sebelum kalian mendapatkan recehan yang pertama kalinya, maka kalian harus membuat mereka untung jutaan dulu, ini sangat tidak adil, dan tidak ada sedikitpun nilai-nilai syari'ah hadir disini, melainkan kapitalisme yang besar-besar makan dari yang kecil..."
"Kita membutuhkan orang-orang yang mau berjuang, berdakwah dan berjihad di pasar-pasar, dan untuk itulah ATC saya hadirkan, meski sebagian besar orang menganggap ide pak Haji ini ide gila, berjualan di tempat 'Jin Buang Anak' kata mereka, peristiwa seperti ini dialami oleh Abdurrahman Bin 'Auf, yang kala itu banyak ditertawakan oleh orang-orang Yahudi di Madinah, hingga akhirnya mereka yang takluk karena akhirnya pasar bisa dikuasainya"

"Untuk membesarkan ini saya butuh para Pejuang yang tidak cengeng. 2 tahun lalu Blok F3 ruko di Tanah Abang seperti apa sepinya, dan waktu itu Pak Haji banyak yang sangsi apakakah kawasan itu bisa hidup, lha wong blok A Metro Tanah Abang saja banyak yang nganggur..? tapi lihatlah sekarang...sewa-sewa tempatnya saja nyaris sama dengan harga beli ruko-nya"

"Lantai dasar di ITC mangga 2 juga begitu, dan yang hebat lagi malah Mall Ciputat Plaza, yang setahun lalu proyek pak Haji disana tidak dilirik orang sekarang orang berebut untuk bisa sew tempat karena saat ini menjadi kawasan yang ramai buat grosir"

"Juga yang terjadi di Cipadu, di Sukabumi, dan di beberapa tempat yang lain yang banyak diserahkan kepada Pak Haji karena pemilik atau pengelolanya menyerah tidak bisa menghidupkan area itu"
Mall "Mati" yang sudah belasan tahun tidak berpenghuni, dan menjadi tempat yang sangat cocok kalau dipergunakan untuk shooting film horor. Jendela yang pecah-pecah, keramik lantai yang hancur, ribuan sarang laba-laba, bau pesing dan pengap disetiap sudut, dan saya terbayang, untuk menghidupkan kembali mall ini tidak ubahnya menghidupkan lagi orang yang sudah mati...alias TIDAK MUDAH...bahkan sebagian besar pasti bilang Impossible...

Ketika saya datang medio July 2008 saya menyaksikan sendiri team pak Haji bekerja siang malam tidak ubahnya sekawanan semut yang bermimpi membangun sarang raksasa yang rusak parah...

Dan Minggu yang lalu sekitar pertengahan Oktober 2008 saya kesana lagi, alangkah tercengangnya kami melihat maal itu sudah mulai muncul wajahnya yang sangat eksklusif, dan dengan awalan seperti ini tidak terbayang akan seperti apa indahnya tempat grosiran ini tidak lama lagi.
(Tampak Depan Bagian Atas, Lantai V, saat ini pembangunan sudah selesai 2 lantai dan sudah mulai sof launching)



(Saya berfoto pada jarak sekitar 200 m dari Mall Atece)Tampilannya sangat memikat dan lain daripada yang lain karena mungkin inilah pertama kalinya ada Mall yang mencantumkan 99 Nama Allah di dinding-dinding dan terlihat sangat mencolok. Saya yakin simbol-simbol ini akan sangat menarik perhatian pengusaha-pengusaha muslim dan bahkan mungkin konsep ini akan diikuti oleh mereka yang memiliki spirit yang sama dengan Pak Haji Alay.

Lantai Dasar dan Lantai I saat ini sudah mulai dibuka untuk umum, dengan pola kerjasama yang sangat ringan dengan konsep seperti yang diterapkan oleh Abdurrahman Bin 'Auf semasa Rasulullah SAW.

Berfoto di Salah satu Counter yang khusus grosiran peci. Terlihat Pak Haji Alay ada ditengah-tengah kami.

Semoga Tulisan ini menginspirasi anda..

Salam Hangat

Hadi Kuntoro

http://www.rajaselimut.com/

Haji Alay & Abdurrahman bin 'Auf Trade Centre (ATC)-II

Dear Pembaca,
Kalau anda tinggal di Bandung lama, Insya Allah tidak asing lagi dengan tempat yang fotonya saya pajang dibawah ini, sebuah Mall "Mati" yang sudah belasan tahun tidak berpenghuni, dan menjadi tempat yang sangat cocok kalau dipergunakan untuk shooting film horor.
Jendela yang pecah-pecah, keramik lantai yang hancur, ribuan sarang laba-laba, bau pesing dan pengap disetiap sudut, dan saya terbayang, untuk menghidupkan kembali mall ini tidak ubahnya menghidupkan lagi orang yang sudah mati...alias TIDAK MUDAH...bahkan sebagian besar pasti bilang Impossible...

Dan inilah tantangan yang sesungguhnya bagi seorang Haji Alay, yang kiprahnya saat ini sudah mulai terkenal sebagai juru selamat mall-mall yang ditinggalkan pengunjung dan lambat laun ditinggalkan penghuninya itu.

Ketika saya datang medio July 2008 saya menyaksikan sendiri team pak Haji bekerja siang malam tidak ubahnya sekawanan semut yang bermimpi membangun sarang raksasa yang rusak parah...

Apakah mungkin..? Bahkan orang yang sebesar beliaupun saya masih sangsi...termasuk ketika saya menanyakan kepada beliau apa nama mall itu kelak..?

"Namanya Insya Allah Abdurahman Bin Auf Trade Centre (ATC), dan ini akan Pak Haji jadikan Tanah Abang-nya Bandung...Insya Allah..." Kata beliau..

Siapa sih Abdurrahman Bin Auf, yang menjadi inspirator Pak Haji ini..? saya mencoba membuka-buka literatur, dan Subhanallah...ternyata saya menemukan seseorang yang memiliki nama besar di Dunia Islam, dan dari literatur yang saya baca, saya mencoba menuliskan sejarah orang yang menjadi Inspirator beliau ini :

Abdurrahman bin Auf (bahasa Arab: عبد الرحمن بن عوف) (meninggal 652) adalah salah seorang dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal. Ia adalah salah seorang dari delapan orang pertama (assabiqunal awwalun) yang menerima agama Islam, yaitu dua hari setelah Abu Bakar.

Abdurrahman bin Auf berasal dari Bani Zuhrah. Salah seorang sahabat Nabi lainnya, yaitu Sa'ad bin Abi Waqqas, adalah saudara sepupunya. Abdurrahman juga adalah suami dari saudara seibu Utsman bin Affan, yaitu anak perempuan dari Urwa bint Kariz (ibu Utsman) dengan suami keduanya.

Kaum muslimin pada umumnya menganggap bahwa Abdurrahman adalah salah seorang dari Sepuluh Orang yang Dijamin Masuk Surga.


ABDURRAHMAN BIN 'AUF

Abdurrahman bin 'Auf adalah seorang shahabat Nabi s.a.w. yang mempunyai banyak keistimewaan, di antaranya adalah beliau diberitahukan masuk syurga oleh Allah s.w.t. ketika masih hidup serta termasuk salah seorang dari enam orang anggota syura.

Beliau dilahirkan pada tahun kesepuluh dari tahun gajah dan umurnya lebih lebih muda dari Nabi selama sepuluh tahun karena Nabi dilahirkan pada tahun gajah yaitu tanggal 20 April 571M. Dengan demikian Abdurrahman dilahirkan pada tahun 581M. Namanya pada masa jahiliyah adalah Abdu Amru dan dalam satu pendapat lain Abdul Ka'bah. Lalu Nabi s.a.w. menggantikannya menjadi Abdurrahman.

Aktivitas Dakwah dan Perniagaan

Jauh sebelum berhijrah ke Madinah seperti yang diceritakan oleh Ibnu Hisyam dalam kitab sirahnya- Abdurrahman bin 'Auf termasuk di antara para shahabat yang hijrah ke Habsyah gelombang pertama, kemudian kembali ke Mekkah dan seterusnya hijrah ke Madinah.

Abdurrahman Bin “Auf yang merupakan konglomerat di Mekkah, ketika hijrah di samping meninggalkan kota kelahirannya Mekkah juga meninggalkan seluruh harta yang dimilikinya sehingga setibanya di Madinah beliau tidak memiliki apapun harta.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, sesungguhnya Abdurrahman bin Auf telah dipersaudarakan (oleh Nabi s.a.w.) dengan Sa'ad bin al-Rabi' al-Ansari tatkala tiba di Madinah. Lalu Sa'ad berkata kepadanya: Saudaraku! Saya adalah salah seorang penduduk Madinah yang punya banyak harta, pilihlah dan ambillah.

Abdurrahman menjawab semoga Allah memberkatimu pada hartamu dan keluargamu (akan tetapi) tunjukkanlah di mana letak pasarmu..?

Merekapun menunjukkan pasar, maka beliaupun melakukan transaksi jual beli sehingga mendapatkan laba (yang banyak) dan telah mampu membeli keju dan lemak. Kemudian tidak lama berselang iapun sudah dipenuhi oleh wewangian (menikah). Lalu Rasulullah s.a.w. bertanya: "apa gerangan yang terjadi denganmu?", Ia menjawab:" Wahai Rasulullah, aku telah menikah. Baginda bertanya: apa maharnya? Ia menjawab: "emas sebesar biji kurma".

Walaupun Sa'ad bin al-Rabi' menawarkannya didasarkan oleh niat tulus ikhlas namun Abdurrahman bin Auf bukanlah tipe manusia yang memanfaatkan kesempatan sehingga beliau menolak secara halus dengan ungkapan semoga Allah memberkatimu, keluargamu dan hartamu.

Ia boleh miskin materi, tapi ia tidak akan pernah menjadi miskin mental. Jangankan meminta, ia pun pantang menerima pemberian orang selain upahnya sendiri. 'Tangan di bawah' sama sekali bukan perilaku mulia. Abdurrahman bukan hanya tahu, melainkan memegang teguh nilai itu.

Ia pun memutar otak bagaimana dapat keluar dari kemiskinan tanpa harus menerima pemberian orang lain. Ia hanya minta ditunjukkan jalan ke pasar. Ia pun pergi ke pasar dan mengamatinya secara cermat.

Dari pengamatannya ia tahu, pasar itu menempati tanah milik seorang saudagar Yahudi. Para pedagang berjualan di sana dengan menyewa tanah tersebut, sebagaimana para pedagang sekarang menyewa kios di mal.

Kreativitas Abdurrahman pun muncul. Ia minta tolong saudara barunya untuk membeli tanah yang kurang berharga yang terletak di samping tanah pasar itu. Tanah tersebut lalu dipetak-petak secara baik. Siapa pun boleh berjualan di tanah itu tanpa membayar sewa. Bila dari berdagang itu terdapat keuntungan, ia mengimbau mereka untuk memberikan bagi hasil seikhlasnya.

Para pedagang gembira dengan tawaran itu karena membebaskan mereka dari biaya operasional. Mereka berbondong pindah ke pasar baru yang dikembangkan Abdurrahman. Keuntungannya berlipat. Dari keuntungan itu, Abdurahman mendapat bagi hasil. Semua gembira. Tak perlu makan waktu lama, Abdurrahman keluar dari kemiskinan, bahkan menjadi salah seorang sahabat Rasul yang paling berada, dan menjadi konglomerat, penguasa ekonomi di Madinah.

Kegigihannya dalam berdagang juga seperti yang beliau ungkapkan sendiri: "aku melihat diriku kalau seandainya akau mengangkat sebuah batu aku mengharapkan mendapatkan emas atau perak".

SUMBANGAN DI JALAN ALLAH S.W.T.

Laba dari perniagaannya yang semakin meningkat dari ke hari tidaklah menyebabkan beliau menjadi manusia yang pelit dan kikir serta jauh dari jalan Allah. Bahkan beliau tidak segan-segan untuk menyumbangkan hartanya di jalan Allah dan disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa beliau menyumbangkan setengah dari hartanya.

Hal ini seperti disebutkan Zuhri bahwa Abdurrahman bin Auf menyumbangkan setengah dari hartanya sebanyak empat ribu dirham pada masa Rasulullah s.a.w., kemudian beliau menyumbangkan empat ribu dirham, kemudian empat puluh dinar, kemudian lima ratus kuda perang di jalan Allah, kemudian seribu lima ratus tunggangan/ rahilah di jalan Allah, dan semua penghasilannya bersumber dari perniagaan.

Kemurahan hatinya untuk menyumbangkan hartanya di jalan tidak hanya berhenti dengan menyumbangkan setengah dari hartanya bahkan dalam kesempatan lainnya disebutkan bahwa beliau menyumbangkan keseluruhan hartanya.

Hal ini seperti diceritakan oleh Ibnu Abbas r.a. bahwa manakala Abdurrahman bin Auf ditimpa oleh sebuah penyakit beliau mewasiatkan sepertiga hartanya, maka tatkala sembuh beliau menyumbangkan sendiri dengan tangannya, kemudian berkata: Wahai shahabat Rasulullah s.a.w.: saya akan memberikan sebanyak empat ratus dinar ke atas semua pasukan Badar, lalu Uthman dan beberapa orang lainnya datang menemuinya: lalu orang-orang bertanya kepadanya: Wahai Abu Umar, bukankah anda orang kaya? Ia berkata: ini adalah waslah dari Abdurrahman dan bukan sedekah, dan ia termasuk harta yang halal.

Maka ia menyumbangkan sebanyak seratus lima puluh ribu dinar kepada mereka, lalu tatkala menjelang malam beliau duduk sendiri di rumahnya, lalu menuliskan sebuah memo untuk dibagikan semua hartanya kepada para muhajirin dan Anshar, bahkan beliau menulis bajunya yang dipakainya dalam memo tersebut, dan tidak ada satupun yang disisakannya kecuali dibagikan semuanya kepada kaum fakir.

Ketika menunaikan shalat shubuh di belakang Rasulullah s.a.w. turunlah Jibril dan berkata: Wahai Muhammad sesungguhnya Allah berfirman kepadamu: kirimkanlah salam saya buat Abdurrahman dan terimalah semua memonya kemudian kembalikanlah semua kepadanya dan katakan kepadanya:Allah telah menerima sedekahmu dan ia adalah wakil Allah dan wakil RasulNya maka kembangkanlah hartanya sesuai dengan kemauannya, dan kelolalah hartanya sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya dan ia tidak akan diminta pertanggungjawab dan beritahulah kabar gembir (ia dijamin masuk syurga).

Disamping menyumbangkan hartanya untuk fakir miskin dan orang-orang tertentu beliau juga diceritakan merupakan orang yang paling banyak memerdekan hamba. Dalam sebuah riwayat Ja'far bin Burqan berkata: saya pernah mendengar bahwa Abdurrahman bin Auf telah memerdekan hamba sebanyak tiga puluh ribu jiwa.

Dan Abu Amr berkata: dalam satu riwayat disebutkan bahwa beliau memerdekakan sebanyak tiga puluh hamba dalam satu hari.

Tulisan selanjutnya mengenai perjuangan Pak Haji Alay ini akan saya lanjutkan pada sessi tulisan selanjutnya beberapa saat lagi..dan anda akan surprise sekali melihat gambar mall terbaru yang gambarnya saya ambil beberapa hari yang lalu langsung dari tempatnya dalam sebuah sessi mengasyikkan dan tidak akan pernah kami lupakan dalam petualangan & perjalanan bisnis saya

Semoga anda terinspirasi dan makin semangat, ikuti tulisan saya di :

Haji Alay & Abdurrahman bin 'Auf Trade Centre (ATC)-III

Salam Hangat

Hadi Kuntoro

http://www.rajaselimut.com/

Note :

Apakah anda masih ingat dengan tulisan saya tentang SHIKI PAD, alias alas tidur dari Jepang, yang kalau diindoneisa mirip2 kasur Palembang..? sesuai harapan Alhamdulillah pemesanan yang masuk booming, bahkan pabrik saat ini kewalahan dan meminta agar kami Inden 2 minggu untuk mendapatkan barang itu, karena mereka akan membuatkan khusus buat saya....subhanallah...

Haji Alay & Abdurrahman bin 'Auf Trade Centre (ATC)-I

Dear pembaca,
Kalau anda sering walking-walking di blog saya ini tentunya sudah pernah membaca tulisan saya ketika berjalan-jalan sehari ke salah satu Project Pak Haji Alay Bandung yang tulisannya saya buat berseri yakni :
  1. Kuliah Sehari Bersama Pak Haji Alay-I
  2. Kuliah Sehari Bersama Pak Haji Alay-II
  3. Kuliah Sehari Bersama Pak Haji Alay-III
  4. Kuliah Sehari Bersama Pak Haji Alay-IV (Tamat)

Mungkin diantara pembaca sudah tahu apa nama Project Pak Haji Alay di Bandung itu dari salah satu kutipan dibawah ini :

"Satu lagi kalau Mas Hadi mau membuka grosir selimut disinis silahkan, pilih tempat sesukanya dan nanti boleh bayar sewa ke Pak Haji kalau memang sudah ada untung" Kata Beliau

"Insya Allah Pak Haji, doakan saja mohon doa restu, oya nama mall ini nanti apa Pak Haji..?"

"Namanya Insya Allah Abdurahman Bin Auf Trade Centre (ATC), dan ini akan Pak Haji jadikan Tanah Abang-nya Bandung...Insya Allah..." Kata beliau..

Apakah diantara anda ada yang masih awam atau malah mendengar nama yang aneh yakni siapa sih ABDURRAHMAN BIN "AUF...? apakah nama Pak Haji yang terbaru..? Apakah nama anaknya..?

Tulisan ini akan menjadi perkembangan terkini dari cerita-cerita saya di tulisan berseri diatas, ikutilah terus dan Insya Allah kita akan mendapatkan banyak surprise, inspirasi, spirit dan semangat yang powerfull untuk membangun diri kita dan akan lebih menikmati petualangan dalam perjalanan bisnis kita..

Selamat mengikuti ceritanya yang dimulai dari tulisan yang link-nya ada dibawah ini :

Haji Alay & Abdurrahman bin 'Auf Trade Centre (ATC)-II

Salam Hangat

Hadi Kuntoro

http://rajaselimut.com/


Peluang Bisnis Sering Datang Tidak Terduga

Dear Pembaca,
Kalau anda sering nonton film Jepang, anda pasti sering heran kok rumahnya gak ada tempat tidur ya, semuanya lapang, kursi juga sering tidak ada, demikian pula tempat tidur.

Dan ketika saatnya tidur, tiba2 dari dalam lemari keluar kesur-kasur kecil, yang kalau disini kira-kira mirip kasur tipis yang sering dijual dipinggir-pinggir jalan dan kadang malah dijajakan berkeliling.

Alas tidur yang mereka gelar itu mirip selimut, dan kayaknya kok nyaman banget ya...makanya siang ini dalam pertemuan saya dengan Mr.Yasashi di Owner Selimut Jepang (Baca Kisah Perjalanan Seorang Samurai) saya iseng-iseng tanya ketika melihat barang itu teronggok disebuah ruangan dan.

"Yasashi San, benda itu bahasa Jepangnya Apa Sih..?"

Beliau menjawab dengan tersenyum lucu karena aneh barangkali, kok saya iseng amat tanya2 begitu, namun seprti biasa beliau pasti menjawab dengan gamblang.

Saya baru tahu ternyata itu bukan selimut, bahannya sama seperti bahan selimut, tapi ternyata untuk membuatnya lebih rumit, dan harus dari bahan yang sangat bagus, karena orang kan sering tidur tengkurap, maka harus dipastikan bulu2nya kuat, agar tidak mudah rontok dan terhisap hidung.

Dan yang lebih menyenangkan lagi, ternyata pertanyaan saya itu justru mengundang ide bisnis baru, kenapa saya tidak mencoba memperkenlkan barang ini juga ke pasar Indonesia, dan somedaya menjadi tend baru disini..?

Ternyata bisikan hati kecil saya alhamdulillah tidak bertepuk sebelah tangan, karena tiba-tiba Yasashi San " Kalau anda mau mencoba jual juga boleh, saya kebetulan ada sisa eksport banyak sekali, silahkan jadikan itu sebagai ajang anda membuat trend memperkenalkan budaya kami, karena kalau kita pakai alas tidur itu, maka kita bisa menghemat space tempat yang cukup besar, sehingga rumah tipe 21-pun akan tetap terasa lega..." Bener juga ya...

Dan sepulang dari meeting dengan Yasashi San, saya coba bawa semua sample model yang ada, dan ajaib sekali, ternyata siapapun yang hari itu melihat kok ya langsung suka..?

Bahkan salah seorang staf saya iseng2 memotret pakai HP dan dikirim lewat MMS ke salah seorang pelanggan di Manado, eh beliau langsung pesen 5...! Subhanallah....

Ternyata peluang atau rejeki itu memang bisa datang dari mana-mana tanpa arah yang terduga-duga...hanya dari pertanyaan iseng saja efeknya ternyata menjadi bisnis.....

Saya Yakin andapun bisa banyak menglami hal yang sama...YAKINLAH...bahwa bener-bener ada sutradara yang mengatur semuanya....

Semoga Anda terinspirasi...
Selamat Berjuang, Berpetualang dan bersenang-senang dalam bisnis anda..!

Hadi Kuntoro
http://rajaselimut.com/
http://hadikuntoro.blogspot.com/

Eh..ada yang lupa, saya belum memberikan jawaban kepada anda, apa nama barang itu..?
Hehehe..saya sengaja membuat anda penasaran...saya ingin anda melihat barang apa yang akan saya pasarkan itu.
Lihatlah gambarnya di Link ini :
http://selimutku.blogspot.com/2008/10/alas-tidur-dari-jepang-shiki-pad.html

Tari Topeng Dari Dieng

Sekitar 30-45 menit dari kediaman saya di kampung ada pegunungan yang sangat Indah namanya dataran tinggi Dieng. Tempatnya tinggi, indah sekali, cerah, dingin, tanaman kentang yang gede-gede, Magis (konon dari prasasti yang tertulis ternyata orang2 Bromo dan Orang2 Bali berasal dari sini) dan ketika liburan kemarin saya iseng2 main dan pas ada tari topeng iseng2 saya rekam.....duh...enaknya kalau ntar sudah 100% dikampung tapi Income tetep Jakarta...hehehe...

Tarian yang auranya sangat magis ini hanya bisa anda temui di Dataran Tinggi Dieng, lihatlah bayangan sang penari di tanah..indah sekali kan..?

Salam Hangat

Sahabat Jepang Yang Sederhana

"Pak selimut yang anda jual ini apakah bener2 produk import dari Jepang..?" Tanya seseorang lewat telepon, dan ketika saya berkata bahwa selimut ini dibuat di Indonesia, terdengar sekali suara disana berguman lemah, dan berkata 

"Kirain bener dari Jepang, Terima kasih ya.." kata suara disana yang mungkin kecewa karena yang dia inginkan barangkali bener-bener selimut yang dibuat oleh tangan orang Jepang dan dikirim pakai pesawat ke Indonesia, dan dijual murah lewat website saya....

"Pertama kali saya lempar ke pasar, untuk uji coba, ternyata sajadah yang saya buat, meskipun harganya murah dan mutunya bagus tidak laku, karena ada tulisan "Made In Indonesia" terpaksa saya jual murah, dan saya buat lagi dengan tulisan "Design by Turkey" ternyata laku keras, bahkan selama bulan puasa kemarin terjual lebih dari 500ribu sajadah. Saya tidak mau menulis "Made in Turkey" karena itu berarti bohong, saya tidak mau" Kata Sang Samurai(Baca Link Ini untuk mengenal Yasashi San) pada suatu hari ketika bermain kerumah saya.

Yasashi San, yang merupakan owner dari pabrik selimut Jepang, produk yang selama ini saya pasarkan sangat prihatin dengan kondisi orang Indonesia yang kecil sekali kebanggaannya dengan dirinya sendiri. 

"Saya senang dan mencintai Indonesia, tapi ketika saya bicara-bicara dengan orang Indonesia, mereka malah tidak respek dengan negara mereka sendiri. Mereka menyalahkan pemerintah, masalalu dan sebagainya. Tidak usah pedulikan pemerintah kalau memang tidak berpihak kepada anda, jadilah orang baik dan berjalan sendiri. Anda ketika di jepang lihat sendiri kan, Orang-orang  Jepang ketika kampanye pilkada misalnya, mereka akan kampanye di pusat-pusat keramaian kota, membagikan selebaran dsb tapi satupun tidak ada yang peduli, tidak apa-apa kan..? bahkan banyak orang Jepang yang tidak tahu siapa Perdana Menterinya..." Kata Yasashi San dengan senyum khasnya...

"Saya lihat anda berbeda dengan yang lain2..makanya saya suka anda.."

Yasashi San adalah figur orang Jepang yang sangat saya kagumi. Meski dia berasal dari keluarga kaya raya namun kehidupannya disini amat sederhana. Bayangkan, keluarganya adalah semacam "Kartel" yang menguasai bisnis selimut di Jepang sana, tapi dia memilih di Indonesia dengan kehidupan sehari2 yang amat bersahaja. 

Pergi ke Amerika,Eropa,Jepang dll bisa dia lakukan kapan saja, tapi ketika sedang di Indonesia, dia berangkat kerja pagi dan pulang malam dengan sepeda onthel ke rumah kontrakannya. Tidak seorangpun tahu kalau dia adalah orang kaya raya di negaranya sana, ketika dia sedang duduk mengayuh sepedanya. 

"Saya senang bersepeda karena tidak macet, dan pagi2 saya bisa mecium bau masakan yang enak-enak dari rumah-rumah yang saya lewati.." tuch kan..sederhana sekali kan..?

Emang sih dia punya mobil yang dipergunakan untuk bepergian jauh2 sama sopir, tapi jangan salah, mobilnya adalah mitsubishi Kuda tahun 1997, yang harganya hanya setengah dari mobil kantor yang menjadi inventaris saya...jadi anda bisa membayangkan, saya sering keki kalau dia datang kerumah mbonceng motor..dan melihat mobil saya yang jauh llebih bagus dari miliknya, padahal saya tidak ada seujung kuku kelingkingya dalam urusan materi.

Dan yang hebat lagi, ketika bepergian dan menemui klien untuk presentasi produk, dia lebih seneng menggotong2 kardus2nya yang berisi produk sendirian, dan sopirnya hanya disuruh menenteng tas-nya sehingga sopirnya juga kadang suka keki....kok jadi saya yang jadi bos-nya..(mungkin begitulah pikirnya..)

Saya senang anda punya teman-teman yang positif, makanya saya akan support agar anda bisa berbisnis dan menjual selimut produk kami dengan style yang menurut anda enjoy. Silahkan anda promosi sendiri, buat katalog sendiri dan saya akan memantau anda...(dalam hati wah senengnya diriku...)

Orang2 kita kadang masih punya keyakinan bahwa barang dalam negeri jelek sementara produk luar negeri selalu bagus, makanya tidak aneh kalau banyak pelanggan-pelanggan saya yang mundur ketika tahu bahwa selimut saya ini "Made In Indonesia". Padahal meskipun Made In Indonesia, ekspornya ke negara-negara maju, dan orang-orang di negera maju bangga pakai produk bagus yang dibikin orang2 Indonesia ini.

Buktinya bisa anda lihat dibawah ini. Saya punya sample produk2 yang diekspor ke amerika untuk klub2 NBA,Base Ball, University, Artis,Klub motor besar dll..lihatlah gambar selimut2 yang dipakai sebagai merchandise klub-klub olahraga kelas dunia dibawah ini


Apakah anda pada website itu ada produk yang sama persis dengan produk kami di blog, yang link-nya ada dibawah ini dibawah ini..?


Kenapa bisa sama persis..? Apakah produk kami menjiplak dari pedagang kelas dunia itu..? 

Sama sekali bukan . Yang membuat produk-produk yang mereka pajang di website itu ya pabrik selimut yang ada di Indonesia ini, dan dibuat oleh keringat dan tangan2 anak bangsa..meski mesin dan management Jepang, namun tetap saja skill dari orang2 kita adalah hal yang sangat vital..

Berapa harga selimut di website itu..? hoho..range harganya $32-$60 alias alias sekitar 300-600an ribu..padahal selimut yang sama ditempat saya hanya 50-60ribuan..! Mereka yang di Amrik sono untungnya gede banget ya..? 

So banggalah dengan produk Indonesia..dan bersyukurlah karena ada produk yang bisa anda jadikan pembelajaran untuk SEKOLAH BISNIS kita...

Salam FUNTASTIC...
Hadi Kuntoro

NB:
Alhamdulillah sebentar lagi launching selimut yang biasa dipakai di hotel2 bintang empat ke atas..oya saya lihat di website, selimut yang akan saya launching ini di negara luar sono harganya bisa 89.5 Poundsterling..

(Berapa kira2..? Pasti mahal diatas 1 juta lah ya..) tapi ditempat kami nanti barangkali tidak ada sepersepuluhnya...kalau tidak percaya lihat website-nya diluar sono (lihat selimut yang warnanya coklat polos, sebentar lagi saya akan launching produk seperti itu loh...ada yang mau indent..?)

Hati Yang Terbolak Balik

Dalam sebuah sessi ngobrol dengan Ibu saya beberapa hari yang lalu ada percakapan yang sangat menarik yang mungkin bisa menjadi Inspirasi bagi anda juga yang saat ini sedang merintis untuk hidup mandiri tidak dibawah perintah orang lain, atau juga bagi anda yang saat ini sudah mulai menginjakkan kaki di dunia baru.

Berawal dari reuni saya dengan temen-temen SMA yang 2 tahun terakhir ini rajin ngumpul di kampung yang biasa diadakan H-3 setelah acara lebaran. Semua temen yang hadir pada reuni SMA adalah mereka yang sekarang masih bekerja di kantor-kantor baik itu Swasta, Negeri atau yang masih bekerja di negara asing sebagai ekspatriat. Ada yang manager Bank, ada yang kepala Bagian di Bea Cukai, ada yang menjadi pejabat di Depkeu dll...bahkan ada yang menjadi manager di perusahaan Belanda.

Entah mengapa tiba-tiba di sessi obrolan yang setahun lalu merupakan sessi yang paling menyenangkan karena tidak lama lagi saya akan full bebas dari dunia karyawan, sore itu di sessi obrolan yang sama, dan posisi saya sudah full TDA alias sudah bebas tidak lagi dibawah orang lain, tahu-tahu nyali saya ciut.

Ada perasaan takut,khawatir, resah..."Kok temen-temen saya enak banget ya, sekarang mereka terlihat riang gembira, nanti mereka terus pulang kerumah masing-masing di perantauannya, dan mereka masuk kerja lagi, dan tahu-tahu gajian lagi, dan enggak lama lagi akhir tahun mereka akan dapat bonus lagi, dan bisa liburan jalan-jalan lagi bersama keluarga..."

Sedangkan saya..? Apakah abis lebaran ini pelanggan akan datang lagi, apakah akan ada untung yang bisa menutup cicilan mobil, bayar sekolah, bayar karyawan, bayar segala macam biaya operasional..?

Dulu perusahaan tidak terlalu tergantung dari saya. Setelah lebaran saya cuti, ijin bolos seminggupun perusahaan masih tetep ada uang dan bisa buat menggaji saya. Sekarang terbalik, sayalah yang bekerja harus berpikir keras bagaimana mereka-mereka (karyawan) tetep mendapatkan gaji yang layak meskipun penjualan turun atau sama sekali tidak ada transaksi...

Berpikir seperti ini bener-bener terasa muter-muter seakan-akan saya sedang berada di ruang hampa yang aneh rasanya...dan kalau sudah seperti ini biasanya yang menjadi tempat curahan hati adalah Ibu...ya..Alhamdulillah saya memiliki seorang ibu yang meskipun SD saja tidak tamat tapi kadangkala nasehatnya tidak kalah dengan seorang psikolog yang profesor sekalipun...

Sore itu saya rebahan dikamar bersama istri, dan ditengah-tengah kami ada Ibu yang duduk bersandar bantal, dan di posisi seprti inilah beliau biasanya selalu ingin mendengar cerita-cerita seputar perjalanan saya.

"Ibu, kali aku sedang merasakan hal yang rasanya kok aneh dan rumit rasanya. Dulu ketika masih bekerja, usai lebaran seperti ini saya mau tidur seharian, bermalas-malasan berhari-hari, rasanya sangat menyenangkan....sekarang kok rasanya lain ya. Hati saya kadang kepengin bermalas-malasan seperti dulu lagi, tapi pikiran saya tidak bisa fresh seperti dulu lagi, saya takut seusai lebaran tidak bisa menggaji karyawan, takut penjualan turun, takut ini, takut itu...dll...."

Sebenernya saya agak degdegan menunggu jawabannya, saya takut sekali jawaban beliau justru memukul balik misalnya "Dulu kan Ibu pernah bilang, bisnis boleh jalan terus, tapi pekerjaan jangan ditinggal..baru sekarang kamu merasakan seperti itu kan..?"..hehehe...lucu ya dikepala saya jawaban itu sudah terlontar dan pahit sekali....

Ternyata yang saya dengar justru sebaliknya.."Tenang saja...perasaan yang seperti sering Ibu sebut sebagai 'Wolak-Waliking Ati' (artinya = terbolak-baliknya hati), siapapun pasti mengalami hal seperti itu. Padahal yang namanya perjalanan waktu itu terus menerus bergerak maju dan tak pernah kembali ke titik awal, tapi yang namanya hati kadang terbalik-balik"

"Pahami saja bahwa ini adalah hal yang wajar, apalagi kamu kan baru kemarin sore menjadi pengusaha (heheheh...saya tersenyum kecut) teruslah berjalan, Ibu saja yang gak ada ilmu bisnis yang nggak sekolah sampai detik ini masih hidup bahkan bisa menyekolahkan kalian semua sampai lulus, apalagi kamu yang sekolah tinggi, pinter dan lulusan dari perusahaan besar adakalanya kamu akan mendapatkan hasil usaha yang mungkin jauh dibawah gaji bulananmu dahulu, atau malah minus, tapi lihatlah, berapa banyak karyawan yang telah mendapatkan penghasilan darimu...mereka saaat ini bisa menikmati lebaran jauh lebih baik dari tahun lalu, jauh lebih baik dari temen-temennya...itupun suatu kebahagiaan yang mungkin tidak kaurasakan langsung"

"Dan agar terbebas dari hal itu caranya gampang, teruslah berjalan, tidak perlu menengok kebelakang dan yakinlah bahwa Allah tidak akan menghentikan rejekimu kerena kamu bisa diibaratkan saluran rejeki bagi istri,anak dan karyawan-karyawanmu dan Ibu yakin saluran itu tidak akan berhenti mengalirkan rizki"

Dan berdoalah 'Yaa muqollibal quluub. Tsabbit qolbii 'alaa diinika' (Kalau ada pembaca yang lebih tahu mohon dikoreksi ejaaanya bila salah ya, dan Ibu menyebutkan artinya dalam bahasa jawa 'Duh Gusti kawula nyuwun dhumateng panjenengan mugi-mugi panjengan rineksa lan mboten molak-malik manah kawula' atau dalam bahasa Indonesia kira-kira begini 'Ya Allah aku mohon kepadamu agar engkau menjaga hati kami dan tidak membolak-balikkan hati hamba).

Alhamdulillah..sore itu perasaanku terbebas lagi dari jeratan hati yang terbolak-balik...

Semoga ini menginspirasi anda...

Selamat Berpetualang di Dunia Bisnis Anda..

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://hadikuntoro.blogspot.com/
http://rajaselimut.com/