The Golden Shake Hand

Pagi hari yang sangat cerah, di hotel yang sangat bagus dan indah, di seputar jalan setiabudi Bandung saya mendapat kesempatan untuk mengisi acara pembekalan para calon purnawirawan sebuah BUMN yang sangat terkenal.

Mungkin mereka banyak yang tidak menduga bahwa perjalanan waktu ternyata sedemikian cepatnya, sehari-hari mereka bekerja tidak mengenal lelah, waktu pensiun adalah cakrawala yang masih sangat panjang dan lama, dan persiapan pensiun adalah satu hal yang jarang terpikirkan oleh mereka, tapi apa hendak dikata, seberapapun lamanya akhirnya tanpa bisa di cegah saat yang tidak dinanti-nantikan itupun tiba juga.

Sebenernya proses pensiun mereka adalah sesuatu hal yang istimewa. BUMN tempat mereka bekerja memberikan suatu penghargaan yang sangat istimewa, yakni mereka diberikan kesempatan untuk mengambil pensiun dipercepat dengan imbalan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan apabila mereka pensiun normal. Istilahnya mereka mendapatkan “GOLDEN SHAKE HAND” atau terjemahan bebasnya adalah “Salaman Emas” hehehe..artinya setelah mereka bersalaman dan diminta pensiun, mereka dibekali dengan uang tali kasih yang kalau dibelanjakan bisa untuk membeli beberapa kg emas..! hahaha...mungkin seperti itu...

Alangkah senengnya kalau saya bisa seperti mereka, dibandingkan dengann saya, yang ketika mundur. Kalau mereka “Golden Shake Hand” maka saya mendapatkan paket “Bronze Shake Hand”, uang tali kasih saya hanya bisa untuk membeli beberapa kg perunggu..hehehe..

Namun yang membuat saya heran, pesangon yang demikian gede itu tidak terlihat membuat wajah-wajah mereka memancarkan kebahagiaan atau berbinar harapan, tapi justru sebaliknya, cemas, khawatir, tegang, kaku dan ekspresi-ekspresi lain yang agak sulit saya gambarkan terlihat jelas pada sebagian wajah-wajah mereka.

Meskipun pihak management sudah memberikan prolog yang sangat mencerahkan, misalnya pihak perusahaan akan tetap berusaha membimbing mereka agar bisa berdikari diluar, bahkan ada kemudahan yakni ada dana dari perusahaan yang bisa mereka pergunakan sebagai pinjaman modal apabila suatu hari mereka membutuhkannya, tentu saja dengan mengajukan proposal misalnya, namun itupun prolog itu saya lihat hanya sedikit mengubah ekspresi mereka.

Bahkan ketika sessi acara pembekalan dimulai, oleh konsultan, perusahaan konsultan “Pra-Pensiun” yang sudah ahli dan profesionalpun, terlihat suasana masih tetap agak kaku, meski sang pembicara pertama sudah memberikan ice breaker yang menarik.

Ruangan di hotel Sriti, Bandung itu ditata melingkar. Dan jumlah peserta angkatan pertama ini ada 21 Orang, dengan usia antara 45 sampai 52 tahun.

“Bapak-bapak, sebelum acara dimulai, saya akan membuat game perkenalan, yakni Bapak memperkenalkan rekan di samping, siapa namanya, apa kesan baik yang bapak terhadap rekan yang diperkenalkan itu, oke pak..? Ayo kita mulai...” Kata Mas Edi Sasmita.
Suasana hening, bapak yang pertama mendapatkan kesempatan tidak bersedia melakukan apa yang di perintahkan, demikian pula bapak yang di sebelahnya, hingga akhirnya ada salah seorang bapak yang angkat bicara,

“Pak situasi saat ini bener-bener membuat saya shock, dan hati kecil kami belum sanggup untuk menerima apa yang terjadi saat ini, jadi mohon maaf kami tidak bisa melakukan apa yang bapak perintahkan..” wow...kelas yang sangat menarik..pikir saya...

Akhirnya sessi perkenalan peserta di skip dulu, dan diganti perkenalan para pembicara. Sessi pagi itu yang menjadi pembicara utama adalah Edi Sasmita dan Saya sendiri.

Edi Sasmita ini adalah pria kelahiran Jember, Lulusan Filsafat UGM, seangkatan saya, bahkan dulu dari satu kos-kosan di sekitar kampus UGM di Yogya, dari masih kecil sampai lulus, sekitar tahun 95-96.

Namanya satu kos-kosan saya tahu persis seperti apa kehidupan beliau sehari-hari, selalu makan di warung makan yang murah, makan sehari paling 2x, terlalu makan banyak mie instan dan kerupuk....sama-sama mahasiswa eselon sangat sederhana..hehehe.

Wajahnya yang ganteng, pinter bergaul, hebat menjadi orator, dan rajin banget baca koran, membuat saya dan beberapa temen saya yakin beliau suatu saat bisa menjadi pejabat minimal menteri deh.

Hingga pada suatu hari saya mendapat kontak dari dia setelah 12an tahun berpisah, beliau ternyata bekerja di harian bisnis terbesar di Indonesia, dengan jabatan yang sudah mapan, namun ternyata beliau terpanggil untuk wirausaha mandiri, merangkak dari nol, dengan segala resiko, suka duka dan harapan besarnya.


Pertemuan saya dengan Edi Sasmita ini menarik sekali, dan pernah saya ceritakan di artikel Rajaselimut Siaran di Radio FM 103.4 (Day FM).

Saya ceritakan mengenai sosok Edi Sasmita kepada mereka, dan Sohib saya itupun menceritakan tentang perjalanan saya dan hal ini ternyata cukup ajaib, karena pelan-pelan para peserta mulai kendor ketegangannya.

“Bapak-bapak, pernah ada petinggi di Astra yang ngomong kepada saya, bahwa pensiun itu adalah peristiwa yang sangat unik dan menarik. Gini Mas, saya ceritain ya, kata beliau yang big bos, usia pensiun adalah masa dimana loyalitas saya kepada perusahaan ada di peringkat tertinggi, perusahaan seolah rumah,taman bermain,tempat paling menyenangkan, karena bagi orang seusia saya anak-anak sudah tidak mau bergelantungan lagi bermain-main dirumah, mereka sibuk dengan sekolah,tugas,pekerjaan dan temen-temennya. Istri juga sibuk dengan klub-klub arisan, kondangan, pengajian dll..kita dirumah bingung dan asing...” inilah prolog saya di awal sessi ketika giliran saya berbicara tiba.

“Maka dari itulah, otomatis kita lebih betah di kantor, apalagi kalau kita memiliki jabatan, power kita sungguh membanggakan, datang ke kantor dengan sopir pribadi, turun pintu dibukain, tas di bawakan, di loby gadis-gadis cantik serentak berdiri mengucapkan selamat pagi, dan satpam-satpam yang tegap tegak hormat berdiri” Para peserta mendengarkan dengan hening

“Tiba-tiba di puncak loyalitas itu, datanglah surat dari direksi yang mewakili pemilik perusahaan, isi suratnya ucapan terima kasih dan meminta agar kamu pelan-pelan mundur dari pintu gerbang, yang beberapa saat kemudian ditutup, kamu tidak boleh masuk lagi, kecuali kamu ijin dulu meninggalkan KTP pada satpam-satpam mudah yang tidak mengenal engkau lagi, gadis-gadis di loby yang mempersilahkan kamu duduk di ruang tamu, menunggu konfirmasi teman kamu atau bawahan kamu dulu, apakah dia bersedia menemuimu...menarik sekali bukan..?”

“Ini sangat menyakitkan kalau kamu tahu, makanya Apapun kondisinya, pastikan secara mental 10 tahun sebelum kamu pensiun, kamu sudah siap-siap mandiri...nasehat beliau” suasana di kelas masih hening..

“Bapak-bapak, saya ingin anda berbagi cerita kepada saya, apa yang anda rasakan saat ini, dan dalam waktu dekat ini yang merasakan seperti anda ada jutaan orang, dan ingat, bahwa rejeki adalah kaitan Anda dengan Sang Pencipta, bukan anda dan perusahaan anda. Hubungan anda bisa stop, tapi rejeki anda tidak akan putus, kecuali kalau anda sendiri yang tidak mau menerimanya..”

“Bandung ini surganya peluang bisnis, orang dari seluruh penjuru dunia berdatangan untuk berbisnis kesini, dan itu terjadi di hadapan anda, kalau di perusahaan mata anda tertutup karena ada tembok, saat ini tembok itu sudah hilang...dan anda terlahir kembali menjadi orang yang bebas merdeka...dan saya menantang anda untuk sama sekali tidak memakai uang pesangon anda untuk berbisnis, dan 3 hari kedepan ini kami ingin agar anda memiliki wacana, dan membuka mata anda bahwa peluang ada di mana-mana”

Alhamdulillah sessi sampai makan siang sudah bener-bener cair, dan sepanjang sessi saya, isi materinya adalah mengenai perjalanan saya mulai dari ketika saya masih bekerja dulu, hingga posisi saya saat ini.

Saya ceritakan semua perjalanan saya di sebuah buku harian, dan diary saya tempatkan di Internet (http://www.hadikuntoro.blogspot.com) yang anda baca sekarang, supaya jutaan orangn yang senasib atau sejalan dengan pemikian saya bisa mengambil inspirasinya.

Hingga sore hari ketika acara usai, kelas ini menjadi kelas yang amat menyenangkan, tanya jawab, diskusi menjadi aktivitas yang menarik.

Hari ke-2 para peserta diajak untuk berkeliling Bandung, dan salah satu kunjungan menariknya adalah ke Abdurrahman bin Auf Trade Center (ATECE),
kami berikan contoh, berupa fakta yang nyata kepada mereka, bahwa untuk berbisnis modal nomor satu bukanlah banyaknya Uang yang harus mereka miliki saat ini, kemauan, keyakinan, dan motivasi merekalah yang paling penting saat ini.

Acara jalan-jalan di hari ke-2 itu mereka di dampingi oleh para istri agar mereka bisa saling memahami satu sama lain akan kondisi yang mereka hadapi saat ini dan mereka bisa merenda mimpi apalagi yang akan dicapai selepas mereka paripurna dari tempat tugasnya.

Hari ke-3 acaranya adalah couching dan konseling mengenai apa-apa yang akan mereka lakukan setelah hari-H tiba. Para peserta yang saat itu sudah berubah 180 derajat menjadi peserta yang sangat kooperatif kami ajak untuk menuliskan dengan jelas aktivitas apa dan apa target-target yang ingin di capai pada tahun pertama.

Targetnya harus clear yakni Apa, Kapan,Bagaimana dan target besarnya apa.


Pada sessi ini para peserta saya perkenalkan salah satu metode untuk bisa mempercepat mereka untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpi mereka, yakni di simulasikan adanya group-group mastermind, seperti yang biasa diadakan di komunitas bisnis kami, yakni komunitas Tangan Di Atas (TDA) http://www.tangandiatas.com/

Mereka membentuk group, sekitar 5-7 orang, yang akan terus menerus bertemu secara rutin untuk saling mereview aktifitas-aktifitas bisnis paska pensiun mereka. Mereka saling sharing mengenai “Dream” mengenai “Strategy” yang akan diterapkan untuk mencapai dream itu, dan “Action” apa yang akan dilakukan segera, saling sharing untuk membangun motivasi, sharing mengenai buku bagus yang mereka baca, mengundang tamu-tamu pebisnis untuk sharing kiat suksesnya kepada mereka dll...
Menarik sekali sessi ini, ada yang mau usaha peternakan Belut, ada yang mau berdagang ATK, pembibitan lobster, menambah kontrakan, membangun penginapan, membuka warung makan dll...


Semua peserta wajib untuk menuliskan semua Dream,Strategi,Action (DSA) yang akan dilakukan, dan di akhir sessi hari ke-3 itu masing-masing harus membacakan di depan kelas dan peserta-peserta yang lain mendengarkan, memberi masukan dan mendoakan agar bapak yang maju itu dimudahkan jalannya oleh Allah agar bisa terwujudi apa yang beliau impikan.Dengan mendaulat para peserta untuk maju dan menyampaikan apa program-programnya diharapkan mereka bener-bener akan serius untuk mewujudkan mimpi-mimpinya itu...kalau enggak pasti akan malu karena di tagih rekan-rekannya..hehehe..

Sebelum kelas ditutup saya menyampaikan pesaan lagi, bahwa selain DSA tadi, ada lagi yang tidak boleh dilupakan yakni :

  1. Reason, untuk sukses harus memiliki alasan yang sangat kuat, kemudian

  2. Believe , yakinlah bahwa kita bisa, anda sudah bisa membawa perusahaan anda sekarang ini menjadi asset negara yang sangat besar, dan ini pekerjaan bukan main-main dan ternyata anda bisa...maka alasan apa yang membuat anda skeptis terhadap diri anda...ketakutan,kecemasan,kekhawatiran itu hanyalah dengan bayangan, dan bukan dengan kondisi sebenernya....yang bisa jadi jauh lebih gampang.

  3. Persistence atau istiqamah jangan menyerah, lakukan terus apa yang harus dilakukan, kalaua da strategi yang gagal bicaralah ke forum mastermind, barangkali ada strategi lain yang orang lain tahu. Dan yang terakhir adalah

  4. Pray berdoa, serahkan semua kepada Allah (tawakkal) dan yakinlah bahwa binatang melata-pun akan diberikan rejeki oleh Allah..apalagi manusia yang dikaruniai Allah yakni bisa berpikir...

Jadi semuanya ada 7 kunci, RBDSAPP –Reason-Believe-Dream-Strategy-Action-Persistence-Pray (tenkyu spesial kepada komunitas TDA, http://www.tangandiatas.com/ yang telah banyak memberikan inspirasi kepada saya hingga saya bisa semakin banyak menularkan ilmu-ilmunya ke khalayak ramai diluar) Acara hari terakhir yang diadakan di hotel Bumi Sawunggaling itu berjalan sangat cepat rasanya, tidak terasa para peserta menjadi sedemikian akrab dengan kami, bahkan kami diberi nomor kontak semua peserta, dan mereka akan selalu kontak-kontak dengan kami, kata mereka..Insya Allah.. Selamat jalan bapak-bapak dan Ibu-Ibu purnawirawan PT.Biofarma, semoga Allah memudahkan segala urusan anda...semoga anda membaca tulisan ini dan saya berharap anda akan terus ingat dan mewujudkan apa yang telah anda bacakan di depan kelas di hadapan saya...Amin...
Semoga artikel ini menginspirasi anda..

Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com/
http://www.hadikuntoro.blogspot.com/

Note: Ada some one partner kami, yang memiliki visi bisnis besar untuk bisa eksport selimut ethnic kebanggan budaya Indonesia, dan target marketnya selimut high class untuk para kolektor pencinta budaya, dan juga pasar eksport, lihatlah informasinya di http://www.iglooline.com

Ketika "Everyday are Sunday"

Judul diatas mohon maaf, saya tidak sedang membuat anda yang masih bekerja sebagai karyawan merasa kepanasan, hehehe..saya hanya ingin berbagi cerita, dan mensyukuri 1 hal.

Satu hal itu adalah, berkah yang paling berharga setelah saya resign dari tempat kerja dan terjun ke dunia bisnis adalah, saya tidak perlu melingkari tanggalan untuk bisa bertemu dengan Ibu. Kapan saja kangen ingin menikmati makanan buatan Ibu tinggal pulang saja ke Karangkobar, sebuah kecamatan kecil di pegunungan Utara, Kabupaten Banjarnegara.
Jaraknya sekitar 30km dari kabupaten Banjarnegara, sedangkan kabupaten Banjarnegara sendiri adalah tetangga kabupaten dengan Wonosobo, tempat saya, Istri, dan anak-anak bermukim. Jarak antar Wonosobo-Banjarnegara = 30km, sehingga jarak Wonosobo Karangkobar sekitar 60km.
Untuk sampai ke Karangkobar, mobil kami harus mendaki pegunungan, dan jalannya kayak Ular, tidak ada jalan lurus yang lebih dari 200meter saat mulai mendaki, semua berbelok-belok sehingga yang tidak terbiasa bakalan pusing.Saya sering menyebut Karangkobar ini Negeri di atas awan, karena setelah Ashar, biasanya kabut turun, kadang sampai pagi hari, dan sehabis shalat subuh asap seperti orang merokok akan keluar dari mulut kita kalau kita sedang ngomong, karena dinginnya, dan bagi anak-anak pasti ini mengasyikkan.

Sore ini, Rabu 17 Desember 2008, saya dan istri meluncur ke Karangkobar. Kedatangan yang tanpa pemberitahuan ini sering saya lakukan, sengaja untuk membuat Ibu saya Surprise.

Saya melihat meja makan kosong tidak ada makanan terhidang, Ibu baru saja tiba dari pasar Pejawaran (pasar yang jaraknya sekitar 8km lebih mendaki lagi, sebuah pasar yang mulai ramai jam 6 pagi, dan usai jam 11 siang. Cepet banget ya..dan uniknya lagi ramainya hanya pas pasaran Wage saja. Cerita unik mengenai pasar pejawaran ini pernah saya muat di blog saya dan menjadi bacaan favorit pembaca, dengan judul PESONA PASAR KAHYANGAN) dan meski meja makan kosong namun Ibu Jago sekali bermain sulap, dan tidak sampai 60 menit hidangan makanan terfavorit segera mengepul hadir di meja.

Sedemikian cepatnya..? Iya, karena bahan makanan favorit saya ada di sekitar rumah kami sendiri, Ibu kadang masak sayur pucuk-pucuk daun singkong, 10 menit memetik dan 20 menit langsung matang, tidak lupa dipetik pula cabe rawit, yang langsung di gerus dicampur bawang putih, dan tidak lupa di tambahin sedikit Minyak Jelantah dan Garam, ditambah satu satu lauk lagi tempe rebus dan digoreng, dihidangkannya dengan nasi anget...wah...menu alamiah, fresh dan murah ini tidak kalah rasanya dengan makanan di restoran terbaik yang pernah saya singgahi..heheh..Dan khusus menu hari ini ada hidangan spesial lain lagi, yakni Ibu memetik daun talas (ditempat kami disebutnya JANGAN LUMBU, Jangan=sayur, dan Lumbu=daun talas) dan memasaknya di campur dengan petai, lagi-lagi dengan sambal juga, dan saya suprise juga karena ada menu yang enggak biasanya yakni semur jengkol...hehehe...ini tidak biasa, karena saya biasanya makan jengkolnya mentah..hehehe...lebih parah kan..? Mungkin makanan2 diatas rendah kandungan gizinya..hihihi...tapi justru karena itulah saya suka...

Sambil makan siang, kami biasanya saling Sharing, seperti apa bisnis Ibu dan seperti apa kondisi kami, dan apapun yang dikatakan Ibu saya selalu berusaha mendengarkan dengan seksama, karena dari beliau yang tidak lulus SD, justru saya banyak mendapat ilmu luar biasa.

Topik obrolan ringan hari ini masih melanjutkan diskusi beberapa hari yang lalu yakni Kunci sukses dalam berbisnis, yakni kuncinya adalah DUIT, yang sekilas pernah saya tulis di artikel Bagaimana Ibu Saya Menghadapi Krisis Global Di Kampung

DUIT menurut versi Ibu adalah Doa-Usaha-Istiqomah-Tawakkal ( ditulisan sebelumnya saya menulis T=Takwa, teryata menurut versi Ibu adalah Tawakkal)

Setelah berdoa memohon kepada Allah, jangan lupa berusaha (Action) dan jangan menyerah, lakukan ini terus menerus (Istiqomah/persistence) dan yang lebih penting lagi, di ujung-ujung harimu, serahkan semua yang telah kamu lakukan itu pada Allah, dan bentuk penyerahannya itu ada 3, Lisan, Hati/keyakinan, dan perbuatan..

Mmm..saya jadi ingat salah satu kunci Law of Attraction, yakni "Let it go, and Let it God". Saya garuk-garuk kepala, ternyata ilmu-ilmu yang menurut saya terbaru dan tercanggih ini sudah di jalankan oleh Ibu saya jauh-jauh hari sebelum saya mengikuti seminar-seminar hebatnya di Jakarta..hehehe..

Memang, secara materi beliau (Ibu) bukanlah apa-apa.(Lha wong kadang jualannya saja kadang omsetnya sama dengan ongkos transport-nya, itupun berangkatnya pagi-pagi sekali, menembus dinginnya kabut tebal Negeri di Awan),..tapi ketenangan, ketabahan, kesabaran, kebijakan..wow..kalau level saya baru 1 meter, level beliau sudah lebih dari 10 km.!

Semoga Tulisan ini berguna bagi anda..
Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://hadikuntoro.blogspot.com/
http://rajaselimut.com/

Note :

Agenda di Karangkobar (di kampung Ibu) yang cukup menarik lainnya yaitu saya sedang dalam proses membuat outlet-outlet Offline Rajaselimut.Saat ini kami sedang ujicoba membuat semacam prototype toko khusus peralatan tempat tidur yang berkarakter khusus, dan sengaja untuk trial kita turun ke level paling bawah yakni pasar-pasar di pegunungan, di kebupaten-kabupaten sekitar kampung kami, dan kita akan coba membuatnya dengan budget yang seminimal mungkin, tapi hasilnya diharapkan veri2 optimal.....

Setelah outlet2 percontohan ini berhasil, maka nanti kita akan membuat replika-replikanya ke segala penjuru dimana agen atau dealer-dealer Selimut Jepang kami berada...so pada bersabar tunggu saja ya...nanti giliran anda Insya Allah sampai kok..

Saya Tampil di Portal www.tangandiatas.com

Indonesia akan menjadi negara yang paling di segani di seluruh dunia adalah ketika penduduknya minimal 3% sudah menjadi pengusaha yang tangguh. Dan angka 3% itu saya YAKIN akan dapat tercapai dengan cepat diluar dugaan para ahli di negara manapun.

Kenapa bisa begitu..? Karena kemajuan Internet di Indonesia saat ini begitu pesat, dan semangat berbagi orang2 Indonesia begitu tinggi. Ini saya lihat langsung di sebuah komunitas Bisnis yang terbesar saat ini yakni Komunitas Tangan Diatas (www.tangandiatas.com).

Di komunitas ini, membernya sangat kompleks, semua suku ada, semua agama ada, semua Ras beragam, namun yang paling membanggakan adalah semangat berbagi, menghormati, saling jujur, memegang amanah, silaturahim dll-nya sangat tinggi..

Emang sih..kadang masih 1-2 yang sedikit menyimpang, tapi itu tidak sampai 0.01% dan pelan2 beliau juga ilang dengan sendirinya...

Kemajuan komunitas ini sangat pesat, bahkan saat ini telah dibuka portal bisnis yang sangat brilian idenya, yakni portal untuk para UKM dan pebisnis pemula..

Very surprise...hari ini saya lihat foto saya tampil di portal itu..dengan artikel yang baru saya tulis, yakni "Tip Pensiun Dini"..

Lihat gambar saya di bawah ini...kelihatan cakep kan..hehehe..


Kalau anda ada passion untuk someday terjun di dunia wirausaha, jadikan portal ini sebagai web favorite anda, dan pastikan anda menjadi member yang aktif di komunitas ini..
Salam Hangat..
Hadi Kuntoro

Bagaimana Ibu Saya Menghadapi Krisis Global Di Kampung

"Pak Hadi strategi bisnis bapak untuk menghadapi krisis global sekarang ini bagaimana..?"
"Pak saya bergerak di bisnis IT dan saat ini bisnis saya bener-bener lesu akibat dollar naik dan permintaan turun, apa yang harus saya lakukan pak..?"
"Pak kira-kira tahun depan negeri kita masih hidup enggak ya..?"
"Punya strategy jitu untuk melewati tsunami ekonomi sekarang enggak pak"

Hehehe..menarik ya, banyak orang yang begitu ketakutan, dan besarnya ketakutan dan kecemasan itu melebihi krisis itu sendiri kali ya, padahal semua orang tahu, apapun bentuknya entah krisis, badai, tsunami bahkan kiamat kubro pun pasti ada masa-masa usainya...iya enggak

Banyak pertanyaan yang senada dengan tulisan diatas datang dari segala penjuru, dan saya sendiri keki menjawabnya karena pengalaman saya menghadapai krisis pada posisi saya sebagai pebisnis jua masih bener-bener masih hijau.


Lha Saya baru resign dari kantor kan Maret 2008 kemarin, so bisa dibilang masih sangat hijau kan di dunia bisnis.?


Kalau saya jawab pertanyaan itu dengan mengacu pada buku-buku maupun dari sumber-sumber di Internet barangkali mereka malah jauh lebih jago ...maka saya sengaja mencari jawaban ke narasumber yang bener-bener alamiah, yang kesahihan kata-kata dan sumber-sumber informasinya bener-bener tidak saya ragukan. Siapa narasumber saya..?
Hehehe....tidak jauh-jauh beliau adalah Ibuku..motivator utama saya..


Sudah menjadi rutinitas, setiap jam 5 pagi saya telpon Ibu, itu adalah jam-jam Ibu mau berangkat ke pasar.
“Ibu sehat..? hari ini ke pasar mana..ini pasaran apa disitu, wage apa kliwon sih? Kemarin bagaimana laris..?” kalimat pembuka itu sudah kayak password kalau saya telpon. Ibu setiap hari ke pasar jualan baju dipasar, dan pasarnya setiap hari pindah-pindah mengikuti hari pasaran jawa, kliwon kemana, legi kemana, pahing kemana...dst..muter-muter.

“Mak, wonten mriku krisis global kraos boten (Bu di situ krisis global terasa enggak)” hehehe...pertanyaan ini pasti membingungkan beliau

“Nha..kowe takon kaya ngono nyong dadi kepengin ngerti, neng tivi ana krisis global krisis global...kuwe apa sih..terus beritane arep ana PHK masal barang anu ngapa sih (nha kamu nanya gitu saya jadi pengin tahu, di televisi ada krisis global-krisis global..itu apa sih...terus beritanya mau ada PHK massal segala, itu kenapa sih)” nah loh...malah kebalik ibu yang nanya, saya jadi terkekeh...karena saya yang nanya jadi saya yang menerangkan..

Menerangkan sejarah krisis di mulai di Amerika, dari soal Lehman Brothers, sampai imbas-imbasnya ke Indonesia dan segala macam sungguh mengasyikkan...ibuku jadi ngerti banyak hal, bisa cerita ke temen-temennya di pasar, dan beliau pasti akan menjadi pedagang tradisional yang paling pinter dan modern...hehehe...karena saya tahu persis krisis seperti ini tidak akan ada pengaruhnya di kampung ibuku yang di pelosok pegunungan.

“Terus krisis yang seperti ini baru kali ini apa sudah pernah terjadi..?” tanya beliau, saya jadi garuk-garuk kepala, karena beliau kan lebih tua seharusnya lebih tahu kan..?

“Untuk Indonesia yang sudah sering dong Bu, Jamannya pak Sukarno pernah sampai motong duit katanya, terus tahun 83, tahun 1998, terus sekarang tahun 2008, itu yang gede-gede bu, yang kecil-kecil mah banyak dan sering terjadi di Indonesia” kata saya..

“Kalau sudah sering lalu kenapa pada khawatir dan diributin ya, Ibu yang enggak lulus SD saja, kerja sendirian tiap hari ke pasar, tidak ada liburan sepanjang tahun menghidupi kalian 4 anak ditambah kakek, nenek dan adik-adik ibu alhamduillah masih hidup sampai sekarang, padahal krisisnya sudah berkali-kali ya”

Dan Ibu menambahkan lagi “Jadi bagi orang yang cemas dan khawatir karena tiap hari nonton berita krisis global di TV atau baca koran, barangkali ada efeknya meski di kampung, tapi bagi Ibu ya enggak ada apa-apanya..” oho..ibuku sudah mulai menjawab pertanyaan saya apa ada efeknya krisis global ini di kampung

“Pokoknya jalani saja seperti hari-hari biasa, pergi ke pasar dagangan laku dan dapat untung syukur alhamdulillah, kadang rugi, dapat untung 20ribu buat makan, transport, karyawan ternyata totalnya lebih dari 50ribu ya di syukuri saja, secara angka bagi kita rugi tapi lihatlah..ibu sudah jadi saluran rejeki si sopir, saluran rejekinya si Suryanti karyawan kita yang setiap hari ibu kasih 20ribu, yang punya warung nasi, pengemis, kuli panggul...itu kan kebahagiaan juga..”

“Kalau kamu sakit dan pergi berobatnya ke dukun ya diagnosanya kamu kesambet setan, atau di guna-guna orang, lain lagi kalau ke dokter, demikian juga soal masa depan, jika kamu tanyanya ke ahli ekonomi kelas dunia ya masa depan barangkali akan sangat suram dan dunia akan terasa sempit sekali...pandai-pandailah cari tempat bertanya, kalau jawaban mereka membuat kamu makin cemas berarti kamu bertanya pada orang yang salah...hehe”

“Tidak usah takut,cemas dan khawatir dengan berita, ramalan dan sejenisnya, apapun kendala yang menghadang seorang pebisnis itu adalah test layaknya kamu mau naik kelas saja, enggak cuma di bisnis, di masalah yang lain seperti keimanan, hati, perasaan semuanya sama..ujian sing arep ndadekna kowe tambah pinter lan dewasa (ujian yang akan menjadikan kamu makin pinter dan dewasa)”

“Ibu selalu ingat kata-kata guru ngaji Ibu, orang Wanayasa (Ustadz dari tetangga kecamatan) bahwa untuk berbisnis itu modal utamanya adalah DUIT, De-nya Doa, U-nya Usaha, I-nya Istiqomah dan Te-nya Taqwa...” kata beliau, dan kata-kata yang terakir ini bener-bener membuat saya terperangah...hebat nian nih Ibu dapat ilmu yang uptodate seperti yang saya dapat di seminar-seminar komunitas TDA.

Kalau di TDA, step-step bisnis ada RBDSAPP (Reason-Believe-Dream-Strategy-Action-Persistence-Pray)

Ternyata meski di pelosok Ibu sudah terlebih dulu memiliki jurus Pray (Doa)-Action (Usaha)-Persistence (Istiqomah) dan Taqwa (ini masuk mana ya..mungkin masuk Believe kali ya...percaya bahwa Allah pasti membimbing kita)

“Yang penting rajin sholat dan ibu percaya kamu orang pinter, Ibu hanya tahu pasar Pejawaran, Kalibening, Sibebek,Batur, Karangkobar (ini nama-nama pasar di kampung Ibu yang setiap hari bergantian beliau kunjungi ) sampai hari ini masih hidup...malah makin seneng, lah kamu pasarnya seluruh penjuru pulau, bahkan mulai punya pasar di luar negeri...itu bener-bener diluar jangkauan Ibu...dan bersyukur...mungkin pendapatan kamu tidak seberapa, tapi sekarang kamu sudah menghidupi banyak karyawan...itu adalah kebahagiaan yang tidak ternilai...

Satu lagi nasehat penting banget dari ibu sebelum telepon ditutup :

Sing udan barat tetep gelem dodolan biasane lewih sukses tinimbang wong sing dodolane nunggu nek terang (Yang hujan angin/badai tetap mau berangkat berjualan biasannya akan lebih sukses dibandingkan yang berangkat berjualan menunggu ketika badai reda)


Saya jadi teringat kata-kata kata kata mutiara “Succesfull life is art of dancing in the storm, not waiting to passed on” ( maksud saya adalah menuliskan bahwa yang Sukses dalam kehidupan adalah seni menari di tengah badai, dan bukan menunggu sampai badai reda...bahasa inggrisnya bener enggak ya..? sory kalau salah dan gak nyambung..hehehe tapi )

Semoga ada manfaatnya bagi anda..

Salam Hangat
Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com/
http://www.hadikuntoro.blogspot.com/

Note :
Alhamdulillah Protoype selimut animasi yang bahannya 100% Acrylic sudah jadi (Little Mermaid, Spiderman, dan Pricess Amazing Park) dan saat ini sedang kami evaluasi apa-apa yang harus di perbaiki, sebentar lagi anda bisa melihat bentuknya di http://www.rajaselimut.com/ , halus sekali...semoga produk ini akan booming sampai ke negeri jiran..amin...

Hati-hati Kalau anda Lahir tahun 1970-1975..

”Generasi yang lahir tahun 70-75 memang kayaknya generasi tanggung. Kakak-kakak kelas kita Yang lahir tahun 65-69 sudah pada mantap dan mendapat posisi yang bagus di kantor kita, dan keberadaan mereka bener-bener seperti payung yang memblokade karir kita, sehingga sulit bagi kita untuk bisa duduk di posisi yang tinggi di kantor. Paling-paling menunggu mereka pensiun, padahal pensiun mereka itu paling selisih 1-3 tahun dengan kita, sehingga karir bagi angkatan kita memang tidak begitu menjanjikan” ini adalah diskusi saya dengan beberapa temen seangkatan saya yang bekerja masuk ke perusahaan sekitar tahu 95 an.

Di Sessi yang lain saya ngobrol dengan salah seorang temen akrab juga yang dulu sekolah di jurusan Psikologi di Yogya, yang sekarang bekerja di perusahaan harian yang besar di Indonesia ”Bener kata sampeyan mas, memang generasi kita ini kayak generasi yang hilang, bos-bos yang memiliki jabatan tinggi sekarang dulunya lulusan-lulusan sekolah menengah saja, dan dibawahnya sudah menanti kakak-kekak kelas kita yang lulusannya S1 tahun 93-94, dan cilakanya lagi adik-adik kelas kita kok ya pinter-pinter dan karirnya jago2...jadi kita mau naik keatas sulit, dibawah dipepet sama adik kelas..hehehe...kayaknya kita ini generasi yang serba bingung..hehehe..”

Dalam satu sesi obrolan lain dengan seorang sahabat namanya Mas Edi Sasmita, beberapa hari lalu saat akan mengisi seminar "Golden Shake Hand" di PT.Biofarma Bandung, beliau adalah mantan pejabat di sebuah harian bisnis terbesar di Indonesia, yang sekarang membuka konsultan pendampingan untuk para Calon pensiunan, juga ada pembicaraaan yang menarik tentang Fenomena temen-temen yang seangkatan dengan kami

”Bener Cak, saya setuju dengan hal itu. Dulu orang-orang tua kita, Lingkungan, guru-guru kita bahkan dosen-dosen kita sepertinya hanya memberikan 1 opsi yang terbaik untuk masa depan kita, yakni menjadi Pegawai Negeri atau Karyawan perusahaan Swasta yang Besar. Alangkah bangganya dosen kita kalau ada berita kakak kelas kita diterima di IPTN (Nurtanio), Schlumberger, P&G, TAM, Pertamina ..misalnya.”

”Bahkan di mata kuliah kita ataupun di kegiatan ekstrakulikulerpun, tidak ada yang bau-bau entrepreneur hehehe, pernah ada kawan yang sekolah sambil bisnis tapi menurut kita anak ini malah aneh..” kata saya.

”Keadaan yang terbalik adalah saat ini, hampir semua anak-anak kuliah sekarang gandrung sekali dengan wirausaha, dan tidak banyak yang ngacung ketika dalam satu sesi kuliah umum saya bertanya siapa yang nanti lulus berniat menjadi karyawan profesional..aneh ya..mereka maunya pada punya bisnis sendiri..” temen saya yang juga mengajar partimer di sekolah elite London School di Jakarta.

”Jadi kesimpulannya generasi yang seangkatan dengan kita (lahir tahun 70-75) adalah generasi peralihan yang serba tanggung bahkan bingung mau bergerak kiri (jalur profesional) atau bergerak ke kanan (jalur wirausaha)..hahaha...di dalam karir sebagai karyawan tidak maksimal, karena jabatan-jabatan strategis di perusahaan di kuasai kakak-kakak kelas kita, di dalam dunia usaha juga kita kalah nyali dengan adik-adik kelas kita hehehe..kok jadi ruwet begini ya....?”

”Bener Cak...” Kataku”
"Lihatlah sekarang banyak anak-anak muda kelahiran 80an keatas yang melesat dan cepet kaya dari wirausaha, sementar kita di pinggiran bak menonton mereka diatas mobil formula..."

”Saya sendiri yakin angkatan kita ini memang The Missing Link, bahkan kelak kursi-kursi dari presiden sampai menteri-menteripun bisa jadi kita enggak dapat porsi, karena kakak-kakak kelas kita yang sekarang terjun di pemerintahan atau parpol praktis sudah menguasai banyak sudut yang strategis , praktis merekalah yang nantinya bakalan memegang kendali negeri ini"

"Di sisi lain, trend kedepan yang bakalan menguasai pemerintahan adalah mereka yang sangat kuat jiwa entrepreneurnya, terbukti cikal bakal sekarang sudah kelihatan, mereka yang entrepreneurnya hebat bener-bener dielu-elukan atau memgang kendali, seperti Bupati Purbalingga, Lamongan, Abuzial Barie, Jusuf Kalla, Sutrisno Bachir..dll...bahkan dagangan yang sekarang dijual para calon presiden yang kuat-kuta itu tidak jauh dari jualan mengenai Wirausaha”

Terus, siapa yang paling siap terjun ke Wirausaha..? mereka adalah adik-adik kelas kita yang lahirnya tahun 80an keatas..!, jadi yang mengendalikan negara 10 tahun lagi adalah kakak-kakak kelas kita, dan kemudian disusul adik-adik kelas kita...kita sendiri yang lahir tahun 70-75 terbengong-bengong karena mereka bergerak meloncat menyusul diatas kepala kita hahaha..."

"Ya kesimpulan kita sementar ini adalah...NAMPAKNYA kita yang kelahiran 70-75 ini Generasi Yang Hilang atau The Missing Link...hahaha...bener cak..obrolan ini menarik dan saya akan ingat-ingat kata-katasampeyan...kalau ternyata ini bener, nanti saya sebut ini ramalah Mbah Hadi hehehe..”

”Terus...menurut sampeyan piye agar kita tidak menjadi bagian deri generasi yang hilang, atau sithik-sithik melu numpang anget gitu...” dia meeminta pendapatku..

”Kalau menurut saya sih kita ini harus memiliki motivasi yang berlipat-lipat, dan JANGAN TANGGUNG-TANGGUNG MELANGKAH” kata saya..

”Kalau memang kita mantep di wirausaha ya sudah....jangan tengok kanan kiri sepahit apapun kondisinya saat ini keep on track in your wirausaha world. Jalanlah terus dan jangan berhenti berusaha sekecil apapun usaha kita..(meski cuman jadi reseller selimut jepang misalnya ..hehehe) tapi kalau dunia usaha kok membuat kita miris dan tidak menikmati ya sudah, jangan tanggung-tanggung...carilah ilmu, sekolah dan seminar tentang pekerjaan yang sebaik-baiknya, tutuplah segala hal tentang ilmu-ilmu wirausaha dll...agar langkah kita mantap di dunia kerja..menurut saya seperti itu loh...” kata saya

”Yes setuju...wah..beruntunglah kita sekarang sudah diluar ya cak..” kata Mas Edi

”Iya ya..kita bukan termasuk mereka yang bimbang...padahal kita sendiri kadang masih tanda tanya kayaknya apa masih akan bisa hidup layak terus sampai bulan depan..? hahaha..” kata saya...

”Iya, semua orang yang awal-awal menjadi pengusaha ya memang gak akan jauh dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu..tapi buktinya sampeyan sudah hampir setahun resign sekarang masih hidup kan..? Saya sudah 2 tahun malah....dan sekarang masih bisa nginep di hotel yang enak begini sambil ngobrol ketawa-ketiwi mbek sampeyan....uenak kan..? inilah hidup yang seseungguhnya..hahaha...” kami terkejut sendiri karena dinihari itu tawa kami terdengar keras banget...

Besok hari kami mengisi seminar di acara calon pensiunan PT.Biofarma Bandung, dan malam ini menginap bareng dengan teman-teman yang dulu 1 kost dari tahun 90 sampai 95..

Semoga ini Mengispirasi anda..
Salam Hangat..

Hadi kuntoro
www.rajaselimut.com
www.hadikuntoro.blogspot.com

Belajar Dari Temen Tionghoa

“Wawa, dagangan bapakmu begitu banyak apa saja ada, gimana cara menghitung hari ini untung berapa.? Hari ini rugi apa enggak misalnya..?” tanyaku pada salah seorang sahabat Cina yang dulu pernah bareng-bareng sebangku sekolah di kampungku, panggilannya Wawa.

“Walah-walah...Coro de’e emang wong Cino dikiro uteke canggih banget po iso ngetung detail ngono kuwi .? (Walah..menurut kamu dikira orang cina canggih banget bisa menghitung detail seperti itu.?)” katanya sambil tersenyum.

Saya penasaran sekali dengan hasil temuan yang saya dapatkan. Harga-harga barang di tempat Cina-cina di kampungku yang jualan grosir kok kadang harganya mepet sekali dengan harga termurah yang saya survei grosir-grosir di Jakarta.

Untuk menjawab pertanyaan itulah saya akhir-akhir ini saya sering merapat banyak mengumpulkan informasi dan sharing dari temen-temen Cina, dan juga dari temen-temen yang pernah atau masih bekerja di toko-toko Sahabat-sahabat Cina di kampungku.

“Ngene (gini) tak ajari ilmu rahasia Engkoh-engkoh itu ya, hanya wong apikan koyo kowe wae sing tak ajari loh..hehehe...” Katanya

Napas bisnis itu adalah cashflow, pokoke nek duit itu bisa muter terus pasti awake dewe (kita) bisa numpang urip (hidup). Namanya uang berputar itu tidak harus selalu diatas terus, kadang dibawah juga. Kadang ada kenaikan harga di hulu sana kita ketinggalan harga dan jual rugi itu juga biasa, enggak apa-apa teruslah memutarkan uang kita” katanya..

“Meskipun enggak ada saingannya, kita hanya ambil margin sedikit saja, 10% itu sudah gede banget, beberapa malah 1-2 % saja, tapi perputarannya yang diutamakan dan nanti secara periodik kita ambil sedikit demi sedikit secara berkala. Misalnya di test kita ambil modal kita 500ribu disimpan apakah masih bisa jalan..? kalau bisa maka yang kita sebut KEUNTUNGAN BISNIS ya yang 500ribu itu. Bulan depan modal kita tarik lagi...kalau memungkinkan nariknya lebih banyak..lebih banyak..gitu terus..dan kalau nanti cashfow terganggu ya kita kurangin penarikanya, gampang kan..?” Katanya..

“Uang-uang tarikan modal itu nanti buat beli tempat lagi, atau disimpan dalam bentuk emas, dan gitu terus, dan yang paling penting GAYA HIDUP kami meski bisnis lagi bagus tetap tidak berubah, makanya nabungnya makin lama makin gede. Kamu bisa lihat toko Cina yang hanya jualan teh di depan itu yang kelihatannya kusam dan enggak laku, jangan salah Enkoh tua yang sering kemana-mana gandengan sama istrinya emas batangannya banyak sekali..hehehe..” Mmmmm..begitu ya...kataku dalam hati.

“Oo..sakjane hanya sederhana saja ya.?” Kataku pada Wawa

“Ya iya Cuma gitu, gila apa, emang cerdas banget, orangtuan atau embah-embah kita harus menghitung detail banget one by one seperak dua perak keuntungan kita seperti itung2an di alfamaret atau indomaret itu.?” Saya tersenyum dengan gaya bicara sahabat Cina saya ini.

Oya, orang-orang Cina di kampungku itu sebagaian besar hubungannya dengan orang-orang jawa baik-baik sekali. Bahkan kadang ada yang bahasa jawanya lebih medok dari kita.

Dialog sederhana Saya dan Wawa ini saya tuliskan disini agar para kita yang bukan Etnis Cina juga bisa belajar dan mengaplikasikan hal ini pada bisnis kita. Tahun ketiga saya berbisnis banyak sekali saya menemukan banyak temen-temen yang memulai bisnis dan berhenti tidak lama sebelum seumuran jagung hanya karena tidak memiliki wawasan seperti ini barangkali.

Untung yang segede-gedenya, adalah jurus yang umumnya dipakai oleh kawan-kawan pebisnis pemula. Ketika ada kawan lainnya yang ternyata jual lebih murah mereka kelabakan dan menganggap bisnis yang ada depannya itu tidak lagi bisnis yang nyaman, dan dia akan ganti lagi...nanti ganti lagi..begitu terus...hehe..dan suatu saat berhenti kecapekan..

AMBIL MARGIN SEDIKIT SAJA...inilah yang saya akan ingat-ingat...putar Terus uang kita, karena CASHFLOW ADALAH NAPAS bisnis dan TARIK MODAL SECARA PERIODIK dengan catatan bisnis tetap jalan..


Cerita-cerita langsung dari lapangan mengenai strategi bisnis temen2 Tionghoa yang lainnya nanti akan saya ceritakan lagi..banyak sekali kok yang bisa kita pelajari dari mereka...

Semoga Anda Terinspirasi..

Selamat Berpetualang..dalam Bisnis Dunia Anda..!

Hadi Kuntoro
http://www.rajaselimut.com
http://www.hadikuntoro.blogspot.com

NB:
Berita Dari Negeri selimut :
  1. Saat ini sudah ada lagi selimut yang paling menjadi favorit konsumen, yakni selimut terbaru koleksi musim dingin Jepang tahun ini, cakep sekali, klik saja link ini Osaka Standard 2Ply.
  2. Prototype Design Selimut Tahun 2009 juga sudah ada, dan anda bisa melihat ada produk spesial yakni selimut animasi namun 100% Acrylic. Lihat selengkapnya di http://www.rajaselimut.com