Kenapa Kita Bisa Gagal?

Sedang Iseng-iseng baca Facebook, saya menemukan tulisan menarik, dan yang nulisa adik saya sendiri hehehe....Di kampung tinggal serumah, fisik berdekatan, tapi pada nulis apa di facebook tidak saling tahu..heheh...

Oya Yoyok ini full TDA tahun 2007 setahun lebih awal daripada saya, dan saya begitu khawatirnya,cemas, penuh harap dll..dll..campur aduk jadi satu, sampai-sampai detik-detik resign sebagai bankir saya tulisan di blog ini juga...(hehehe..bisa jadi yang bersangkutan malah enggak se khawatir saya) 

Kenapasaya khawatir sekali...karena saya giat sekali mengmpori adik saya itu padahal karir dia di bank waktu itu sangat bagus...hehehe...kadang setahun bisa naik kelas 2 kali...

Lihat postingan di blog saya tentang proses resign-nya dari kacamata saya:
Tulisannya menarik makanya saya comot langsung dari facebook adik saya Yoyok (http://www.facebook.com/profile.php?id=1466811468), yang saat ini menjadi Top Management outlet-outlet baju-baju muslim kami.

Selamat membaca dan semoga Ini Menginpisrasi anda..
=======================

Thursday, March 19, 2009 at 8:45am


Kadang saya bertanya dalam hati seperti itu, Kenapa ya kita bisa gagal? Padahal semuanya sudah dikerjakan sesuai juklak, sesuai petunjuk dari orang-orang yang dah sukses. Kenapa yah? Apanya yang salah?

Pertanyaan itu timbul karena saya banyak sekali orang-orang yang bertemu baik dengan teman lama, kenalan baru lewat YM, lewat facebook, gtalk, dll, dan sebagaian dari mereka menganggap saya tidak pernah gagal, dan begitu hebatnya dalam menjalankan bisnis, sudah sukses lah, minta petunjuk lah, dll… 

Dan terus terang saya jengah, keki, dan malu jika ada anggapan seperti itu terhadap saya. Jika saya mengatakan pada mereka kalo saya belum seperti itu, mereka menganggap saya terlalu merendah dan tidak mensukuri terhadap apa yang telah aku raih…

Padahal aku memang masih seperti itu, tidak ada yang istimewa banget di saya. Saya tidak sesukses Bill Gates dengan Microsoftnya, tidak sekaya Gober Bebek, tidak seberuntung si Untung Bebek, dll. Just like ordinary people, malah di bawah ordinay, coz saya sendiri masih sering main-main, ngobrol ala kusir yang tak ada maknanya, dan saya juga termasuk bangsawan (bangsa tangi awan = kelompok bangun siang) hehe :D.

Dan seterusnya mereka menyebutkan orang lain yang juga kata mereka tidak pernah gagal dan sekarang jadi orang hebat juga nya, seperti abangku sendiri Hadi Kuntoro, pak Roni, Pak Edi Cimahi, Pak Iim, Haji Alay, Pak Rosihan, Pak Bambang Triwoko, Pak Harmanto, dsb.. 
Padahal saya lihat yang disebutin itu juga orang biasa-biasa aja. Tidak ada yang istimewa banget pada mereka. Ya masih sama-sama makan nasi, nafas dengan udara yang sama, melihat matahari yang sama, intinya banyak deh kesamaan mereka dengan kita.

Saya tidak heran dengan melihat maupun mendengar Hadi Kuntoro menembus omset sampai angka sampai 9, atau mendengar pak Haji Alay membeli Mall yang sepi kemudian beliau sulap menjadi ramai, atau pak Rosihan yang setiap dia batuk saja pasti ada cabang distro baru yang muncul, atau pak Harmanto dan team yang berkolaborasi dengan pak Eddy Cimahi membentuk e-Bahara yang sangat menggetarkan, saya tidak heran, karena saya lihat itu adalah hal yang biasa buat mereka dan wajar banget kalo mereka bisa melakukan seperti itu.

Malah saya konsen banget dan heran dengan perkataan orang-orang yang sering mengeluh, “kok usaha saya gak maju2, kok saya tidak bisa mencapai target omzet, kok saya tidak bisa sesukses mereka, dan banyak banget yang intinya membandingkan mereka dengan yang lebih sukses dengan kata depan “kok saya”… Na jika mereka sendiri bingung, maka jika ada yang mengeluh ke saya, ya saya jawab, Lho kok bisa?

Karena menurut saya, gagal dalam berusaha dan berbisnis itu hal yang biasa banget, sangat lumrah. Yang bedain dengan orang-orang yang kusebutkan diatas mungkin cara mensikapinya. Ada yang mengeluh dan berhenti, ada yang mencoba bangkit kembali dan kembali membangun bisnis dengan cara yang persis sama, ada yang menggunakan cara lain. 

Dan saya melihat orang-orang yang kusebutin diatas menganggap sebuah kegagalan adalah materi kuliah. Kegagalan adalah sebuah pembelajaran. 

Selama ini kita menganggap kegagalan adalah sukses yang tertunda, itu salah dan menyesatkan. Saya bilang menyesatkan karena dalam kata ini terkandung jika kita gagal, maka kita coba lagi sampai bisa sukses walaupun itu dengan cara yang sama. Jadi ya pasti lah...yang ada gagal maning gagal maning….

Yang tepat Kegagalan adalah Belajar. Belajar untuk menguatkan mental agar tegar dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan, belajar untuk mencari cara lain agar tidak gagal, dsb..

So inillah mungkin yang membedakan antara mereka yang ingin sukses dengan orang yang saya sebutin diatas yang menurut mereka sudah sukes. Bedanya hanya tipis banget, hanya bagaimana menghadapi kegagalan aja…

So, jika kepada anda yang pernah bertanya kepada saya, jawabannya hanya satu, sikapi kegagalan sebagai suatu yang sangat berharga bagi kita, percayalah kegagalan yang kita alami hari ini jika diceritakan pada orang lain nanti suatu saat, akan menyebabkan orang lain berdecak kagum dengan cerita kita…

Salam

Yoyox

Note :
Saat ini Yoyok sedang aktif menduplikasikan bisnis2nya dan mimpinya bisa membangun outlet2 busana muslim di seluruh penjuru...dan saat ini sedang ada klien kecil-kecilan yang membuka outlet di Malaysia, di Qatar, Australia...dll..selain mensuplai outlet2 rekan2 di tanah air...bahkan beberapa outlet2 sahabat saya di Jakarta, Bekasi, Cibuur, Bogor dll rutin disuplai dari kampung kami..mohon doa restu..dan kalau ada yang berminat untuk bermintra silahkan kontak2 via facebook saja..atau ke email yang ada di blog-nya http://yoxjourney.blogspot.com

Tidak ada komentar: