Mencari Harga yang TERMURAH-II

17 April 2009

“Kemana bajai akan berbelok, Tuhan dan sopir bajai saja yang tahu.”

Heheh...joke itu pertama kali saya denger dari anak buah saya, di kantor dahulu.Hati-hatilah kalau anda mengemudikan kendaraan di belakang Bajaj, karena setiap saat tanpa aba-aba di Bajaj bisa berbelok kemana saja.

“Mengapa ada barang yang lebih murah di sana..? kata Pak Hadi bapak ambil lagnsng dari pabrik...” tanya seseorang seorang ibu

“Mengapa ada barang yang lebih murah dibandingkan harga ditempat Bapak..? disini saya menemukan produk yang sama harganya 25% dibawah harga Bapak ke agen pak...” Seorang ibu dari Jawa Timur juga komplain..

Saya kadang menjawah “Mengapa ada harga murah di sana dan disini, hanya, hanya Tuhan dan yang jual saja yang tahu mbak”
Hahaha..saya menjawab dengan santai agar mereka tidak tegang...

Saya sering sekali mendapat pertanyaan serupa dengan kalimat-kalimat diatas.

Uniknya, pertanyaan-pertanyaan ini paling banyak diajukan para pemula yang sebelumnya belum pernah berbisnis:

Pertanyaaan-pertanyaan seperti ini biasanya tidak saya tanggapi dengan serius, karena 4 tahun yang lalu-pun saya selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sama pada pemasok komoditi saya, baik ketika saya berbisnis alat jahit yang saya mulai tahun 2002 dulu maupun bisnis busana muslim hingga bisnis selimut Jepang pada saat awal-awal.

Oya, ada cerita menarik, dulu sekitar tahun 2003 saat kami berbisnis perlengkapan jahit menjahit, untuk menjawab rasa penasaran “Dimana sih saya bisa beli barang yang termurah..?”, saya bahkan sampai mendatangi pabrik retsluiting segala, dan ceritanya pernah saya muat di blog, dan postingan ini cukup tenar karena banyak sekali yang mengcopy paste..cuman sayangnya sebagian besar tidak menyertakan sumber tulisannya..hehehe... :

Baca deh di artikel :

Pembaca, berdasarkan pengalaman saya, semakin lama kita jauh masuk ke dalam dunia bisnis, kadang makin membuat kita makin tahu, bahwa ternyata ada banyak sekali alasan, mengapa harga di sini murah dan disana mahal atau sebaliknya

Misalnya fenomena ini :
  • Harga Mie instan, rokok, susu di kampung lebih murah daripada di Jakarta...coba deh anda survei pasar di sekitar anda.
  • Beli lah spare part mobil misalnya mobil kijang di Pabriknya di Sunter, dan bandingkan dengan harga di toko spare part di Atrium Senen, Jakarata Pusat
  • Beli-lah bahan kain sprei misalnya merk X, di Pabriknya di Bandung, di Tanah Abang, di Cipadu, di Tajur Bogor...mana yang lebih murah..? saya menemukan info barang yang sama kadang murah di Tajur, kadang murah di Tanah Abang, dan malah lebih mahal di Bandung, yang lebih mahal lagi di Cipadu, padahal cipadu lebih besar..hehehe..
  • Belilah Retsluiting merk terkenal YKK misalnya, datang dan belilah ke kantor pusatnya di cikini, belilah di grosir utamanya di pasar pagi lama atau Asemka misalnya, atau ke Tanah Abang yang katanaya cabangnya Asemka, mana yang lebih murah..? ternyata yang lebih murah malah di Solo..hehehe...
  • Anda mencari karung, pusatnya di Jembatan tiga, dan di Asemka, ternyata harga di sebuah toko di pasar Jatinegara jauh lebih murah, padahal toko itu di suplai oleh padagang di Asemka, dan saya ditunjukkin stroke-nya segala oleh yang mensuplai karena tidak percaya...yang jual saja bingung..hehehe..
  • Belilah Bed Cover merk terkenal di pusat grosirnya di Tanah Abang, misalnya merk-nya “My...” dan jual-lah di kampung saya, anda akan terkejut karena harga grosir di Tanah Abang ternyata lebih mahal daripada eceran di sebuah toko di Wonosobo...apa enggak makin pusing..?
Jadi apa jawabannya..? ya bisa jadi ada sejuta kemungkinan..case by case menerangkannya..dan mempelajari harga-harga ini sungguh menarik
  • Sebuah pusat grosir perbelanjaan sembako yang terkenal di Indonesia, dan posisinya di Jogja, setiap menjelang akhir bulan kadang melelang barang kebutuhan sehari-hari dengan sangat murah, kenapa..? Ternyata itu keputusan stategic, karena tempat itu secara target profit sudah tercapai, tapi secara target omset belum tercapai, agar tercapai maka barang-barang dijual modal saja, atau malah kadang dibawah modal gak apa-apa, asal terget profit dan target omset tercapai..tapi untuk bisa masuk kesini tidak mudah, anda harus orang yang dikenal, dan barang boleh dibawa setelah jam 9 malam..hehehe...(ssstt...saya yakin temen-temen di Yogya yang bersebelahan dengan pusat grosir seperti ini juga belum tentu tahu..)
  • Ada temen saya yang setiap tahun mendapat bonus mobil setiap tahun karena omset penjualan produk susu merk X sangat bagus. Untuk mengejar bonus dapat mobil maka temen saya ini selalu jual susu dengan harga jual sama dengan harga dari pabrik, malah kadang kalau omset belum ketutup mau jual sedikit rugi, pokoknya masih untung dibandingkan harga mobil..karena si temen ini bisa ngambil untung dari barang dagangan yang lain tentu saja....
  • Ada sebuah bengkel di Cibitung, yang pinter sekali merombak body. Pintu-pintu mobil dari pabrik kami yang rusak/defect atau cacat produksi direpair oleh mereka sampai dan ketika di cat dasar konsumen tidak akan tahu bahwa barang itu barang defect, karena defect-nya pun defek yang tidak kelihatan. Barang seperti itu bisanya di kita di rusak dulu baru dibuang, tapi karena pinter dan kreatiifnya mereka merepair maka jadilah pintu mobil yang bagus, bahkan anda bisa membeli body mobil yang kalau di dealer resminya 30-50juta, disana bisa hanya 15-20juta saja tergantung pinter-pinternya nawar. Modal mereka berapa....? heheh...mereka beli barang-barang itu dari pabrik paling 5ribu perak, kalau 1 body sekitar300kg, maka mereka hanya membayar 1.5juta, direpair seminggu dijual 20juta kan lumayan...
  • Ada juga temen yang kadang sangat butuh uang karena rekeningnya sedang kosong, uang banyak tapi berupa barang dagangan, padahal ada ada giro yang segera jatuh tempo maka temen saya ini bisa manjual barang jauh lebih murah dari harga grosir pasar..asal kuantitinya besar dan bisa untuk menutup giro...
Jadi gimana dong kok di dunia bisnis ruwet begini....

Kan bisnis yang paling menarik itu kalau kita menjadi tangan pertama dan menjual paling murah diantara yang lain tapi masih dapat untung besar...?


Kalau mau memulai saja saingan-saingan yang lain sudah banyak dan harganya murah-murah bagaimana dagangan saya bisa laku..?


Hayo ngaku saja...siapa diantara pembaca yang membaca postingan ini dan merasa tulisan ini kok "Gue Banget"..?

Hehehe....sobat-sobat, kalau anda mau memulai berbisnis, maka kesampingkan masalah yang ruwet-ruwet seperti ini.

Kalau anda belanja jauh-jauh ke Jakarta dan menemukan ternyata harga di kampung anda lebih murah daripada di Tanah Abang, enggak usah panik dan berhenti berbisnis...belanja saja di toko yang deket dengan anda, dan dijual di toko anda meski jaraknya hanya 10 meter emang kenapa..?

Lah kan harganya kalah dan pasti barang saya tidak laku..?

Siapa bilang..?
Bisnis itu tidak seperti itu...ada ribuan kemungkinan orang akan membeli ditempat anda :
  • Stock di toko grosir anda pas lagi habis, mau enggak mau beli ditempat anda..
  • Anda melayani penuh seyum sehingga meski beda 10ribu dengan toko sana no problem..
  • Anda mau membungkuskan kado, sedangkan di grosir anda tidak mau...
  • dll..dll...
"Pak Hadi, saya mau mulai jualan selimut Jepang, alangkah terkejutnya saya, ketia survei ke kota saya ternyata selimut jepang dijual harganya murah sekali....gimana pak ya...apakah bapak bener-bener ambil langsung dari pabrik..? Bisa enggak barang-barang yang kami beli di kembalikan saja..." Seseorang dari Bandung tahun awal tahun 2008 yang lalu berteriak di telepon..dan suaranya terdengar panik...

"Saya enggak ngerti pak, santai saja pak..paling mereka punya barang sedikit, mungkin stok tahun lalu kali " jawab saya...

(kalau beliau telponnya saat ini pasti saya akan ngomong juga "Bapak tanggal 4 april 2009 lalu nonton TRANS TV enggak. kalau nonton akan tahu saya dan pemiik pabriknya shooting di televisi loh...apakah masih sangsi saya ini distributornya..?" hehehe)

"Tapi istri saya jadi trauma nih pak...kita kan jadi enggak enak sama temen-temen kalau nanti mereka tahu...Bisa enggak barang-barang yang kami beli di kembalikan saja..."tanya beliau..

"Silahkan pak...asal masih belum lebih 30 hari welcome, pastikan berangnya enggak kotor ya" jawab saya lagi..

Keesokan harinya beliau mengembalikan barang yang penuh satu mobil minimbus-nya...dan kamipun transfer balik ke beliau....

Saya tidak tahu, saat ini beliau tahu tidak, bahwa agen kami di Bandung saat ini sanggup menjual selimut sampai 10juta seminggu, dan makin hari makin gede, dan si Agen ini masih mahasiswi yang belum lulus, yang masih awam di bisnis...dia hanya YAKIN bahwa ada seribu jurus dia bisa menjual produk kami....namun dia YAKIN dengan dirinya sendiri...dan enggak hanya satu ini..di bandung ada banyak lagi agen yang sukses..bahkan sampai di pinggiran macam daerah Soreang misalnya...

Semoga Anda Terinspirasi...

Salam Hangat

Hadi Kuntoro
http://rajaselimut.com

http://hadikuntoro.blogspot.com

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Anonim telah membuat komentar baru pada posting Anda "Bisnis Bennar-benar Membuat saya MUAL.."

Persis pak. Saya juga dulu (dan sampai sekarang) sering terima komplain dari
pembeli dan reseller. Kok harga tas nya mahal? Merk nya belum terkenal lagi.
Padahal di pasaran banyak sekali produk, terutama dari pabrik besar, yang harganya lebih murah.

Biasanya sih, saya jawab
"Soalnya kita pakai bahan yang lebih bagus, bos.Talinya juga yang paling kuat di pasaran.Ada garansi nya pula, 1 bulan setelah pembelian. Jarang-jarang kan yang berani kasih garansi. Ditambah lagi, karena produknya bukan produk massal, jadi kalau pakai tas ini lebih lebih kerasa bedanya. Bukan produk pasaran biasa"
Bla bla bla dst..

Terima kasih banyak untuk ceritanya pak.
Semoga bisa jadi penambah semangat, terutama buat kita-kita yang masih pemula ini.

Regards,

Wiwied
http://jualbelipons el.com
http://taslaptopku. tk
http://babybag. tkhttp:// amaljariah. wordpress. comSMS : 08578-120-5560 /

syaiful mengatakan...

Assalamualaikum Pak Hadi,
Sebelumnya Sya minta maaf kalau koment Saya ini tidak seuai dengan isi postingan,
Saya Syaiful Putra (23 tahun),akhir tahun 2008 Saya baru habis kontrak kerja dari pabrik mobil asal jepang(mungkin pabrik yang sama dengan tempat Bapak bekerja dulu). sekarang saya juga ingin menjadi TDA seperti Bapak,tapi saya sangat buta dengan dunia bisnis,saya pernah membaca di buku "Financial Revolution"bahwa kalau ingin pandai berbisnis harus belajar dari orang yang ahli berbisnis.maksud saya, saya sangat mengharapkan bisa belajar dari bapak,(mungkin dengan bekerja pada bapak),bagaimana cara saya agar bisa belajar dengan bapak? bagaimanakah cara saya bisa bertemu dengan Bapak?
ohya Saya ada di syaifulputra@gmail.com
hp:081317974097 terima kasih.
wassalamualaikum

syaiful mengatakan...

Assalamualaikum Pak Hadi,semoga selalu dalam Rahmat Allah.
Perkenalkan Saya Syaiful Putra,usia 23 tahun.
Akhir tahun 2008 saya habis kontrak dari sebuah pabrik mobil terkenal asal Jepang(mungkin sama dengan tempat Bapak bekerja dulu), sekarang saya tidak mencari kerja lagi karena saya sangat ingin menjadi TDA seperti Bapak,fikiran Saya berubah setelah membaca buku Financial Revolution,tapi masalahnya Saya masih buta terhadap dunia bisnis.
Apakah Saya bisa belajar dengan Bapak?
Kalau saya bisa belajar dengan Bapak bagaimana caranya?
Kalau Saya mau bertemu Bapak bagaimana caranya?
Bolehkah saya tahu email Bapak?
Untuk data Saya
Email: syaifulputra@gmail.com
Terima kasih
Wasalamualaikum