Mengapa MAKIN Semangat dan Mantap Membuka "Tempat Kursus Makan Yang Baik"

Sebulan Yang Lalu saya Takziah ke kampung halaman di Sudagaran, Karangkobar Banjarnegara. di Pegunungan Bajarnegara utara. Setelah bertahun tahun kesehatannya terus menurun karena Diabetes, hari itu beliau kerabat kami dipanggil Allah...innalillahi wa inna ilaihi rojiun..

Saya berkumpul dengan keluarganya, Yang saya prihatin ternyata adik-adik si almarhum yang tinggal di Magelang, di Purworejo,dan di Karangkobar pun kena diabet.

"penyakit gula itu aneh, kita gak sering minum manis tapi banyak orang-orang disini yang diabet, si A kae malah jempole sikil wes dipotong (si A itumalah jempol kakinya sudah dipotong)" kata salah satu kerabat

"Kalau pola dahare (makan) sehari-hari gimana.? pagi siang malam dahare opo..?" tanya saya....

"Ya biasa, pagi sarapan nasi, kadang nasih goreng, siang ya nasi lauk pauk, malam ya wajar seperti pada umumnya...." kata yang saya ajak ngobrol

"ooo... berarti wajar yaa...." kata saya....

Dalam hati saya prihatin, obrolan keluarga ini menjadi bukti bahwa untuk hal mendasar tentang kesehatan ini orang-orang belum banyak yang faham.... setiap saat makan nasi yang sepertinya tidak berbahaya inilah justru yang ternyata (sebenernya) berbahaya namun beliau belum faham..

Inilah yang membuat saya semakin semangat membuka "Tempat Kursus Pola Makan Yang Baik" dan akan terus menerus mengembangkan cabang-cabang ke seluruh Indonesia, agar orang-orang indonesia semakin pinter.

Tulisan ini saya persembahkan untuk Keprihatinan saya terhadap Diabetes, dan hari ini adalah hari "Waspada Diabetes Dunia"

Salam sehat
www.hadikuntoro.com

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar: